Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Kukang Jawa Dilepasliarkan ke Gunung Papandayan, Sempat Diperdagangkan dan Kena Infeksi Gigi

image-gnews
Seekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus) mendaki batang pohon saat dilepas ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2023. Tepat di hari Owa Internasional, Aspinnal Foundation Indonesia melepas liar 16 satwa endemik Pulau Jawa yang terdiri diri 2 ekor owa Jawa, 11 ekor landak Jawa (Hystrix javanica), 3 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling Jawa (manis javanica), termasuk 2 ekor elang ular bido (Spilornis cheela) di Gunung Tilu. TEMPO/Prima Mulia
Seekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus) mendaki batang pohon saat dilepas ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2023. Tepat di hari Owa Internasional, Aspinnal Foundation Indonesia melepas liar 16 satwa endemik Pulau Jawa yang terdiri diri 2 ekor owa Jawa, 11 ekor landak Jawa (Hystrix javanica), 3 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling Jawa (manis javanica), termasuk 2 ekor elang ular bido (Spilornis cheela) di Gunung Tilu. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Enam ekor kukang jawa (nycticebus javanicus) berhasil dilepasliarkan ke kawasan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan yang berlokasi di Desa Karya Mekar, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebelum dilepasliarkan, kukang jawa sudah direhabilitasi terlebih dahulu di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).

Kukang jawa dilepasliarkan pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu. Informasi yang diterima Tempo mencatat bahwa seekor dari satwa ini pernah menjadi korban perdagangan liar sebelum akhirnya direhabilitasi di YIARI. Satwa ini didapatkan dari pemberian masyarakat dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan kukang jawa sebagai satwa dilindungi melalui Undang-Undang No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999. Selain itu, International Union for Conservation of Nature (IUCN) juga mendaftarkan jenis primata ini sebagai satwa terancam. Merujuk pada peraturan ini, perdagangan kukang jawa dilarang.

"Ini merupakan pelepasliaran kukang jawa yang kesekian kalinya, sebagai upaya penyelamatan terhadap satwa liar dilindungi," kata Kepala BBKSDA Jawa Barat, Irawan Asaad, dari keterangan yang diterima Tempo, Jumat, 10 Mei 2024. Dia menegaskan bahwa kukang jawa memiliki habitat dan hidup di alam liar, tidak bisa dijadikan hewan peliharaan dan dilarang untuk diperjualbelikan.

Menurut Irawan, praktik perdagangan satwa liar masih marak terjadi di kawasan Jawa Barat. Padahal secara hukum tindakan ini dilarang dan pelakunya bisa dijerat pidana. Dia berharap masyarakat sama-sama menjaga dan memantau praktik perdagangan satwa ini, supaya populasi dari kukang jawa maupun hewan dilindungi lainnya bisa terjaga di habitat aslinya.

"Kukang jawa termasuk yang paling banyak dilepasliarkan, artinya praktik perdagangan liar masih banyak terjadi di Jawa BArat. Saya berpesan biarkan saja satwa ini tetap hidup di alam dan jangan diganggu, apalagi dipelihara," ucap Irawan.

Dokter Hewan di Pusat Rehabilitasi YIARI, Indri Saptorini mengatakan, beberapa kukang jawa yang diobatinya sempat mengalami infeksi terutama di bagian gigi dan luka pada mata. Ia memberi contoh kukang jawa yang diberi nama Apem. Individu ini merupakan korban perdagangan satwa dan diselamatkan oleh YIARI. Apem pada saat ditemukan menderita penyakit gigi dan kesulitan mempertahankan dirinya.

"Selain untuk mencari makan, gigi kukang jawa juga berfungsi untuk alat pertahanan diri. Infeksi gigi yang diderita Apem saat itu termasuk parah. Kami ragu kalau satwa ini bisa dilepasliarkan, namun berkat pengobatan yang dilakukan akhirnya kondisi kesehatan Apem berangsur pulih," kata Indri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indri juga menceritakan kukang jawa lainnya yang didapat dari pemberian masyarakat ke BBKSDA Jawa Barat. Saat berada di pusat rehabilitasi, satwa itu diberi nama Nasrul, berjenis jantan dan harus menjalani operasi pengambilan mata sebelum dilepasliarkan. "Meski hanya satu mata, hasil analisis kesehatan menyatakan Nasrul masih mampu untuk hidup di alam," ucap Indri.

Cerita Perjalanan Lepas Liar Kukang Jawa

Perjalanan keenam ekor kukang dimulai dari kandang rehab ke kandang transport untuk membawa satwa secara aman dan nyaman dalam perjalanan. Sebelum menempuh perjalanan, tim animal management memastikan kebutuhan nutrisi para satwa tercukupi. Tim pelepasliaran menggunakan empat kandang yang masing-masing berisi satu maupun dua ekor kukang.

Titik pelepasliaran berjarak sekitar 278 kilometer dari Pusat Rehabilitasi YIARI di Bogor. Perjalanan ditempuh melalui jalur darat menggunakan mobil dengan waktu tempuh sekitar 8 jam, lalu dilanjutkan berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit. Sesampainya di lokasi, satwa dipindahkan ke kandang habituasi yang telah dibangun, sebelum nantinya dilepasliarkan ke alam bebas. 

Kandang habituasi ini memiliki area seluas 18 meter persegi yang diberi pagar dari jaring dan bambu, berfungsi sebagai sarana adaptasi bagi kukang jawa di lokasi baru. Satwa yang dilepasliarkan akan menjalani proses habituasi selama satu minggu. Pada tahapan ini, satwa masih diberikan pakan agar kebutuhan nutrisi satwa tercukupi, sebelum dilepasliarkan ke luar kandang habituasi. 

Selama masa habituasi, tim survey, release, dan monitoring YIARI akan mengamati perilaku serta kesehatan seluruh kukang tersebut. Jika dinilai baik dalam beradaptasi di lingkungan barunya, kukang-kukang ini akan dilepasliarkan dari kandang habituasi ke alam bebas. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Ekor Kukang Jawa Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak

20 Januari 2024

Sebanyak tujuh ekor kukang jawa atau nycticebus javanicus dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Provinsi Jawa Barat, pada Jumat, 19 Januari 2024. Kukang jawa yang dilepasliarkan sudah melewati masa rehabilitasi di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia. (Alif Ilham Fajriadi)
7 Ekor Kukang Jawa Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Kukang jawa itu sebelum dilepasliarkan sudah lebih dulu mendapatkan perawatan dan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi YIARI.


10 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula, Ada yang Tingginya 700 Mdpl

4 Januari 2024

Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula, di antaranya Gunung Nglanggeran dengan ketinggian mulai dari 700 mdpl. Berikut daftar gunung lainnya. Foto: Canva
10 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula, Ada yang Tingginya 700 Mdpl

Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula, di antaranya Gunung Nglanggeran dengan ketinggian mulai dari 700 mdpl. Berikut daftar gunung lainnya.


Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

17 Oktober 2023

Anak owa Jawa saat dipeluk erat oleh induknya di dalam kandang kebun binatang Praha. Binatang khas Jawa ini, dikirim ke kebun binatang Praha pada tahun 2014. Praha, Republik Ceko, 3 Agustus 2015. Matej Divizna / Getty Images
Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

Hutan di Pulau Jawa terus berkurang. Lebih sedikit dari batas 30 persen yang tertulis dalam UU Kehutanan, 5 hewan endemik ini terancam punah.


5 Gunung yang Aman Didaki saat Musim Kebakaran Gunung

6 Oktober 2023

Padang bunga edelweiss menjadi dayatarik pendaki di area Tegal Alun, gunung Papandayan. TEMPO/ Nita Dian
5 Gunung yang Aman Didaki saat Musim Kebakaran Gunung

Meski musim kebakaran gunung, sejumlah gunung aman untuk didaki karena tidak mengalami kebakaran.


Serba Serbi Destinasi Wisata Di Garut, Dari Situs Sejarah hingga Wisata Alam

25 Agustus 2023

Foto udara wisatawan menggelar tenda di Kawasan Wisata Puncak Guha, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat mengatakan, pengembangan potensi pariwisata Ciayumajakuning dan Jabar Selatan menjadi fokus Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2023, guna menggenjot perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata terutama di sepanjang jalur pantai Jabar Selatan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Serba Serbi Destinasi Wisata Di Garut, Dari Situs Sejarah hingga Wisata Alam

Ada beragam jenis wisata di Garut mulai dari gunung, bahari, hingga situs sejarah


7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Gunung Pemula

31 Juli 2023

Sejumlah pendaki melintasi jalur pendakian Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, 21 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Gunung Pemula

Ingin mencoba mendaki gunung tapi nihil pengalaman? Ini 7 gunung di Jawa Barat yang cocok untuk pendaki gunung pemula.


5 Gunung yang Direkomendasikan untuk Pendaki Pemula Versi Pemerintah

7 Juli 2023

Sejumlah wisatawan berfoto di dekat tempat arca Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu, 21 Mei 2023. Hilangnya arca Ganesha yang berada di bibir kawah Gunung Bromo tersebut sempat viral dan diduga dicuri namun pihak kepolisian setempat melakukan olah TKP dan menyimpulkan bahwa arca itu jatuh ke kawah Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
5 Gunung yang Direkomendasikan untuk Pendaki Pemula Versi Pemerintah

Rekomendasi gunung yang cocok untuk pendaki pemula karena tidak memiliki medan yang ekstrem, namun tetap menghadirkan pemandangan indah.


10 Kukang Jawa Dilepasliarkan ke Kawasan Cagar Alam Gunung Simpang Cianjur

15 April 2023

Tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bersama Yayasan IAR Indonesia (YIARI) melepasliarkan 10 individu kukang jawa (Nycticebus javanicus) hasil rehabilitasi. (BBKSDA Jabar/YIARI)
10 Kukang Jawa Dilepasliarkan ke Kawasan Cagar Alam Gunung Simpang Cianjur

Sepuluh kukang jawa tersebut terdiri dari empat individu kukang betina dan enam individu kukang jantan.


30 Tempat Wisata di Garut, Banyak Hidden Gem yang Sayang Kalau Dilewatkan

2 April 2023

Gunung Papandayan. TEMPO/ Arie Basuki
30 Tempat Wisata di Garut, Banyak Hidden Gem yang Sayang Kalau Dilewatkan

Garut, Jawa Barat bisa menjadi salah satu destinasi wisata untuk dikunjungi di akhir pekan karena beberapa tempat wisata terdapat hidden gem.


Ini 5 Gunung Tertinggi di Jawa Barat, Gunung Pangrango Masuk?

19 November 2022

Sejumlah pendaki melintasi jalur pendakian Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, 21 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ini 5 Gunung Tertinggi di Jawa Barat, Gunung Pangrango Masuk?

Berikut daftar gunung tertinggi di Jawa Barat, ada gunung Ciremai, gunung Gede, gunung Papandayan dan lain-lain.