TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggara jasa telekomunikasi asal Amerika Serikat, Starlink, sudah mengantongi izin beroperasi di Indonesia. perusahaan besutan Elon Musk itu mengajukan izin untuk penggunaan teknologi very small aperture terminal (VSAT), serta izin menjadi operator internet atau internet service provider (ISP).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Wayan Toni Supriyanto, mengatakan Starlink membangun hub dan semua aspek pelengkap VSAT. “Stasiun perangkatnya sudah izin juga ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI),” katanya di Kantor Kominfo, Jakarta, pada 3 April 2024.
Sejak resmi menjadi operator internet di Indonesia, Starlink memproses semua perjanjian kerjasama agar bisa mendistribusikan layanan koneksi berbasis satelit orbit rendah.
Kominfo Minta Starlink Indonesia Bangun Pusat Layanan Konsumen
Starlink hadir di Indonesia melalui PT Starlink Services Indonesia. Perusahaan yang namanya diambil dari novel ‘The Fault in Our Stars’ karya John Green ini sempat bermitra dengan PT Telkom Satelit Indonesia atau Telkomsat sejak 2021. Starlink bahkan menyokong jaringan backhaul di Tanah Air sejak 2022, memanfaatkan hak labuh dari Pemerintah Indonesia
Setelah resmi masuk ke Indonesia melalui peluncuran layanan koneksi untuk sebuah puskesmas di Bali, pada Ahad, 19 Mei 2024, Starlink belum mendirikan kantor. Namun, Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, sudah mendorong pembangunan kantor mandiri Starlink di Indonesia.
“Pemerintah menginginkan adanya network operation center (NOC) dan layanan konsumen Starlink di Indonesia, untuk mengantisipasi berbagai persoalan di masa mendatang,” kata Budi Arie di kawasan Badung, Bali, pada hari peluncuran layanan Starlink.
PT Starlink Services Indonesia sudah menjalin kerja sama secara resmi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menyatakan kemitraan itu akan menguntungkan keuntungan ekosistem internet di Indonesia secara lebih merata. Para operator internet, terutama anggota APJII, dapat memperluas jangkauan dan mutu layanan. “Dengan infrastruktur telekomunikasi yang telah ada,” tutur Arif pada 22 April 2024.
Starlink yang berada di bawah SpaceX, entitas milik Elon Musk, dapat memanfaatkan jaringan yang sudah dibangun APJII, agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna di Indonesia. Kehadiran Starlink dinilai mampu mengubah wajah industri internet karena telknologi mutakhirnya.
Pemanfaatan satelit low earth orbit (LEO) bisa dioptimalkan untuk daerah-daerah yang pembangunan internetnya terhambat faktor geografis. “Dengan kerja sama ini, APJII berharap bisa memanfaatkan teknologi canggih ini untuk menyediakan akses internet yang lebih andal dan lebih baik,” kata Arif.
MELYNDA DWI PUSPITA | ANTARA
Pilihan Editor: Alasan Walhi Mendesak Penetapan 24 Mei Sebagai Hari Citarum