TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengakhiri kunjungan apostoliknya di Indonesia, Jumat, 6 September 2024. Dalam upacara pelepasan, Paus menyampaikan terima kasihnya kepada Indonesia yang telah menyambut kedatangannya dengan luar bisa. Fransiskus juga menyampaikan bahwa ia akan melakukan perjalanan apostolik ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
“Pada akhirnya saya berterima kasih atas otoritas lokal yang telah membantu saya selama kunjungan,” ujar Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat, 6 September 2024.
Cuitan Paus Fransiskus dalam bahasa Indonesia
Di udara, akun X Sri Paus Fransiskus menuliskan ungkapan terima kasih atas sambutan rakyat Indonesia yang hangat. Mengingat, Paus Fransiskus telah berada di Indonesia untuk kunjungan apostoliknya pada Rabu-Jumat, 3-6 September 2024.
"Terima kasih atas sambutan yang luar biasa yang telah diberikan kepada saya," tulis Bapa Suci itu dalam Bahasa Indonesia.
Paus yang kini berusia 87 tahun itu mendoakan keselamatan Bangsa Indonesia. "Semoga Tuhan memberkati kalian dan membuat kalian terus bertumbuh dan bertahan dalam kedamaian dan kasih persaudaraan," tulisnya melanjutkan. Ia kemudian mencuitkan ungkapan terima kasihnya dalam Bahasa Inggris agar bisa dipahami seluruh umat Katolik di seluruh dunia dengan menambahkan tagar #ApostolicJourney #Indonesia.
Untuk diketahui, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Dikutip dari Antara, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Selama tiga hari, sejak 3 September 2024, Paus Fransiskus telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Kemudian berkunjung ke Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, hingga melakukan Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Dalam perpisahannya, Paus Fransiskus juga menyampaikan tiga pesan untuk bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai mengantar keberangkatan Sri Paus menuju Papua Nugini di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
“Kalimat pertama yang tadi disampaikan Paus Fransiskus, I’m Happy,” ungkap Menag kepada media di ruang VVIP Bandara Soekarno Hatta, Jumat, 6 September 2024, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama. “Ada tiga pesan pokok yang juga disampaikan Paus Fransiskus. Pertama, keragaman di Indonesia merupakan kekuatan dan harus dipelihara dan menjadi blessing atau anugerah bagi bangsa Indonesia ini."
Kedua, Paus Fransiskus berpesan agar senantiasa mengedepankan dialog untuk mengatasi setiap perbedaan dan perselisihan. “Kemudian, menjaga lingkungan agar tetap hijau, karena itu menjadi milik atau hak generasi-generasi yang akan datang,” sambungnya.
Menurut Menag, ketiga pesan ini sejalan dengan pesan yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo. “Ada kesamaan pesan antara Presiden Joko Widodo dengan Paus Fransiskus yang disampaikan beliau hari ini. Dan saya kira ini menjadi pesan yang penting untuk kita,” tutur Gus Men, panggilan akrab Menag.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan), Michael Trias Kuncahyono, menyatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bertujuan untuk menghargai kebebasan beragama, terutama bagi umat Katolik.
“Paus Fransiskus juga ingin mempelajari kembali bagaimana negara yang sangat beragam ini mampu menjaga kerukunan antaragama,” kata Michael Trias di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.
Dubes yang sering disapa Trias itu menambahkan bahwa tujuan lain dari kunjungan Paus Fransiskus adalah untuk mengingatkan bahwa semua orang, meskipun berbeda, tetaplah saudara. Mantan wartawan itu juga menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus bukan hanya ditujukan untuk umat Katolik, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Paus Fransiskus bukanlah sosok politik, melainkan figur moral,” ujar Trias, seraya menjelaskan bahwa Paus Fransiskus selalu menyuarakan perdamaian dan berdoa untuk wilayah-wilayah yang dilanda konflik.