TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari sepekan lalu media ini melaporkan kalau Siklon Tropis Yagi terbentuk di Laut Filipina dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Saat itu informasi dari BMKG memastikan Taifun Yagi tak sampai memberi dampak bagi Indonesia.
Pada perkembangannya terungkap kalau Yagi terus tumbuh menguat menjadi taifun terdahsyat sepanjang tahun ini hingga menyebabkan 20 orang tewas dan 22 lainnya hilang di Filipina. Dari Filipina, supertaifun ini menerjang Pulau Hainan, Cina Selatan, dan menyebabkan sedikitnya empat orang tewas.
Taifun Yagi sampai ke Vietnam pada Sabtu lalu sambil membawa hujan badai serta gelombang setinggi empat meter di daerah pesisirnya di Quang Ninh. Kecepatan anginnya terukur sampai 149 kilometer perjam atau ekuivalen dengan hurikan kategori 3 di Amerika. Banjir melanda kota-kota setempat, terjadi tanah longsor yang menimbun banyak rumah, serta banyak atap bangunan tercabik dan tersapu.
Per Ahad lalu kekuatannya downgrade menjadi depresi tropis seiring pergerakan Yagi ke arah barat laut. Namun, curah hujan tinggi (hujan badai) masih berlanjut hingga membuat muka air sungai berada di level berbahaya, termasuk Sungai Merah yang sangat besar dan melintasi ibu kota Vietnam, Hanoi.
Per Selasa, 10 September 2024, jumlah korban tewas amuk Yagi di Vietnam mencapai sedikitnya 155 orang. Belum termasuk 141 lainnya yang hilang dan lebih dari 700 yang ratusan menderita luka-luka. Banjir dan tanah longsor menyumbang angka kematian terbesar di antara para korban itu. Kebanyakan lokasi bencana tersebut berada di Provinsi Lao Cai di Vietnam barat laut yang berbatasan dengan Cina.
Video dari kekuatan Taifun Yagi saat menerjang daratan Vietnam banyak beredar di media sosial. Salah satunya berasal dari rekaman video dashcam berdurasi 39 detik yang diunggah oleh akun @CNA di media sosial X. Video menayangkan peristiwa sebuah truk terjun ke Sungai Merah di Provinsi Phu Thou, Vietnam bagian utara, pada Senin 9 September 2024, karena Jembatan Phong Chau patah tepat saat hendak dilintasinya.
Video dari dashcam tersebut diunggah oleh CNA dengan kepsyen yang menyebutkan jembatan sudah berusia 30 tahun. Jembatan dari baja itu runtuh dan hanyut dibaw arus Sungai Merah yang debitnya tengah melonjak hebat karena hujan yang dibawa Yagi. Sebanyak 10 mobil dan truk serta dua sepeda motor dibawanya serta.
Dalam video yang lain ditunjukkan bagaimana hujan badai mampu membuat pemotor di jalan terjatuh, dan bahkan melepas lalu mengempas konstruksi dinding kaca sebuah gedung apartemen. Atap sejumlah pabrik dan gudang juga dibuat rusak dan beterbangan. Diperkirakan, pabrik-pabrik yang terdampak tersebut harus tutup beberapa minggu ke depan sebelum bisa beroperasi kembali.
Warga berusaha menyingkirkan pohon tumbang usai Topan atau Taifun Yagi menerjang Hai Phong, Vietnam, 8 September 2024. Sebelumnya, sapuan topan Yagi pada Sabtu, 7 September 2024, di wilayah pantai utara Vietnam telah menyebabkan tanah longsor. Di sana banyak pabrik milik perusahaan domestik dan asing. REUTERS/Minh Nguyen
Sementara itu, pejabat pemerintahan di Distrik Long Bien, Hanoi, yang berada di tepi Sungai Merah sibuk memperingatkan kemungkinan banjir dan langkah evakuasi. Di beberapa provinsi di utara, termasuk pinggiran Hanoi, warga sudah lebih dulu terpaksa berjalan melalui banjir setinggi lutut. "Ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat dalam 30 tahun," ujar Tran Le Quyen, warga Hanoi.
Belum jelas berapa banyak penduduk Hanoi yang harus dievakuasi. Menurut keterangan badan penanggulangan bencana dan media pemerintah, beberapa sungai di Vietnam utara telah naik ke level yang mengkhawatirkan, menyebabkan desa-desa dan area permukiman di sekitarnya terendam. "Ketinggian air di Sungai Merah meningkat dengan cepat," bunyi keterangan yang diunggah pada Selasa di akun Facebook.
Update terkini dari eks Taifun Yagi adalah ketibaannya di wilayah Thailand Utara, di Provinsi Chiang Mai dan Chiang Rai pada Rabu, 11 September 2024. Otoritas setempat melaporkan banjir dan tanah longsor di kedua wilayah itu telah menyebabkan empat orang tewas. Sekitar 9000 keluarga terdampak banjir.
BAYU MENTARI (BERBAGAI SUMBER)
Pilihan Editor: Huawei Resmi Perkenalkan Mate XT Ultima, Ponsel Tiga Lipat dengan Harga sampai Rp 52 Juta