TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh smartphone Oppo yang didatangkan ke Indonesia wajib lulus uji quality control di Laboratorium Pabrik Oppo Indonesia Manufacturing di Tangerang. Pabrik yang dibangun pada lahan berukuran lebih dari empat lapangan bola itu mempunyai sederet alat pengujian untuk mengetes kesiapan produk sebelum dipasarkan ke konsumen.
Tempo berkesempatan mengunjungi pabrik yang berada di Jalan Kawasan Industri, Periuk, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu, 7 Agustus 2024 lalu. Kedatangan itu bersamaan dengan saat ratusan pekerja bersiap ke ruang makan karena sudah memasuki jadwal istirahat siang.
Namun tidak semua tempat diperbolehkan dimasuki oleh awak media saat itu. Hanya untuk ke lokasi pengujian saja.
Sedikitnya ada lima alat quality control yang diulas cara kerjanya, mulai dari microdrop tes 10 centimeter, freefall satu meter, uji lingkungan, uji suhu panas-dingin dan tahan banting perangkat.
"Semua smartphone Oppo wajib lulus quality control di pabrik ini, mulai dari perangkat yang murah hingga yang mahal sekalipun. Pembedanya hanya dari segi durasi uji," kata Head of Quality Laboratorium Oppo Indonesia, Arum Saeti, ketika memandu perjalanan awak media yang mengunjungi pabrik tersebut.
Arum mencontohkan, untuk smartphone terbaru Oppo Reno 12F, quality control yang wajib dilalui adalah mampu melewati microdrop tes 10 centimeter selama 14 ribu kali. Pengujian microdrop tes bertujuan melihat ketahanan perangkat saat terjatuh dari jarak 10 cm selama 14 ribu kali.
"Pada smartphone yang baru itu 14 ribu, nah kalau untuk smartphone Oppo yang lebih murah, mungkin hanya 7 ribu atau 6 ribu. Tergantung spesifikasi dan teknologi pertahanan yang diusungnya," ucap Arum.
Ada lagi pengujian tahan dari jatuh pada jarak satu meter, melalui freefall. Di bagian bawah freefall dilapisi marmer yang keras. Smartphone akan dijatuhkan dari atas dengan jarak satu meter dan terdengar suara dentuman keras. Untuk lolos uji ini, Oppo Reno 12F, misalnya, harus melaluinya selama 36 kali hempasan.
Sama halnya dengan microdrop tes, seluruh ponsel Oppo juga wajib lulus uji kelayakan di tes ini. Namun jumlah hempasannya disesuaikan dengan harganya.
Selanjutnya ada uji lingkungan yang mewajibkan smartphone bertahan pada suhu dingin dan panas. Untuk suhu dingin akan disetel ke -40 derajat celcius. Sementara untuk suhu panas 65 derajat celcius.
"Berbeda dengan uji kelayakan sebelumnya, kalau pengetesan uji lingkungan ini wajib dilalui oleh semua smartphone Oppo. Artinya dipastikan seluruh ponsel Oppo tahan akan suhu ekstrem," ucap Arum.
Pengujian yang paling mengganggu, sangat terasa saat berada di ruang roller test. Alat berbentuk seperti pengaduk semen dengan material baja itu, akan menjadi wadah bagi smartphone yang bakal melewati quality control. Ponsel dimasukan ke alat ini dan akan diputar layaknya mengaduk semen.
Dalam pengujian ini, pemutaran akan dilakukan selama 15 kali. Jika ponsel masih bertahan maka akan dilanjutkan lagi hingga total keseluruhannya mencapai 150 ponsel. Setiap ponsel yang diputar akan menimbulkan bunyi yang sangat mengganggu, karena setiap bagian ponsel yang ada di roller test itu saling bertumbukan dengan material baja.
Saat uji quality control yang terbilang ekstrem, belum ada insiden ledakan atau sejenisnya saat smartphone Oppo melalui sederet tes tersebut.
"Yang meledak alhamdulillah belum ada, namun perangkat yang tidak lulus uji pasti ada, misalnya layarnya tiba-tiba rusak, atau sensor kameranya jadi buram. Kebanyakan yang sering gagal quality control selalu menimbulkan bekas di layar ya," ujar Arum.
Arum menyampaikan, seluruh perangkat yang tidak lulus uji quality control akan kembali diproduksi ulang. Misalnya, dalam sekali produksi ada 100 unit, dari hasil produksi ini akan diambil sampel ajak untuk melewati quality control. Jika ada yang gagal, artinya 100 unit yang sudah diproduksi ini tidak akan dijual dan harus diperbaiki lagi kendala teknisnya.
Sampel ponsel yang mengikuti quality control, walaupun lulus, akan segera dihancurkan supaya tidak ikut terjual ke konsumen. "Sampel ini, berhasil atau gagal, juga akan dihancurkan lagi, sebab kalau dijual akan menurunkan kualitasnya, sebab sudah melewati serangkaian uji tes," kata Arum.
Arum tidak menjabarkan lebih lanjut ihwal penetapan quality control yang ada di pabrik Oppo ini. Dia menyebut, ini sudah aturan dari perusahaan dan sesuai dengan standar internasional Oppo.
Pilihan Editor: BRIN Sebut Tiga Bidang Paling Produktif Hasilkan Paten
