TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran atau Unpad menyambut kunjungan penting dari perwakilan staf Kongres Amerika Serikat untuk membahas potensi kerja sama antara kedua negara, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi, pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Pertemuan ini berlangsung di Executive Lounge Gedung 2 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jalan Dipati Ukur 35, Bandung, dan dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad, Prof Yanyan Mochamad Yani.
Kunjungan ini menjadi momen penting bagi Unpad untuk memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang terus aktif menjalin hubungan internasional. Diskusi yang berlangsung selama kunjungan ini mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan kerja sama antara Amerika Serikat dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia, dengan fokus khusus pada potensi kolaborasi antara Unpad dan universitas-universitas di AS.
Potensi Kerja Sama di Berbagai Bidang
Diskusi antara perwakilan Kongres AS dan pimpinan Unpad mencakup berbagai bidang potensial untuk kerja sama, mulai dari pengelolaan sumber daya alam hingga program-program akademis seperti pertukaran pelajar dan dosen. Potensi kerja sama ini dianggap sangat penting dalam era globalisasi, di mana kolaborasi lintas negara dapat memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak.
Benjamin Burnett, seorang National Security Advisor yang memimpin delegasi staf Kongres AS dalam diskusi tersebut, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh universitas-universitas di Indonesia, termasuk Unpad. Menurutnya, institusi pendidikan tinggi di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam berbagai bidang, khususnya teknologi dan pengelolaan sumber daya alam.
“Dalam hal kolaborasi internasional di bidang edukasi, ada potensi yang tidak terbatas di situ. Universitas-universitas di Indonesia merupakan yang terdepan di bidang teknologi dan sumber daya alam. Universitas-universitas di Amerika harus lebih tertarik terhadap kerja sama lebih lanjut, dan upaya untuk memudahkan akses terhadap kerjasama tersebut sangat penting,” ujar Burnett.
Burnett juga menekankan pentingnya upaya untuk memfasilitasi akses terhadap kolaborasi tersebut, mengingat potensi besar yang ada dalam kerja sama internasional di bidang pendidikan. Diskusi ini menunjukkan komitmen kedua pihak untuk menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas dan mendalam di masa depan.
Partisipasi ITB dalam Diskusi
Diskusi dalam kunjungan tersebut tidak hanya melibatkan Unpad, tetapi juga dihadiri oleh beberapa pimpinan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Perwakilan ITB mempresentasikan potensi kerja sama di bidang semikonduktor dan mineral berharga, dua bidang yang menjadi fokus utama dalam pengembangan teknologi global. Keterlibatan ITB dalam diskusi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara institusi-institusi pendidikan tinggi di Indonesia dalam menjalin hubungan internasional.
Langkah Menuju Kolaborasi Internasional yang Lebih Kuat
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kerjasama yang lebih erat antara Unpad, ITB, dan universitas-universitas di Amerika Serikat. Potensi yang diidentifikasi dalam diskusi ini mencakup berbagai sektor, termasuk teknologi, sumber daya alam, serta pertukaran pelajar dan dosen, yang semuanya dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi di kedua negara.
Dengan adanya kunjungan ini, Unpad menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi internasional, khususnya dengan institusi pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Kerjasama ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan di kedua belah pihak tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghadapi tantangan global melalui inovasi dan penelitian bersama.
Pilihan Editor: Aprilia Permata Sari Alumnus Program Fast Track Ilmu Kimia Unpad, Kini berkarir di Daewoong Bio Korea Selatan