TEMPO.CO, Jakarta - Satu korban banjir bandang Kelurahan Rua, Kota Ternate, berhasil ditemukan dan dievakuasi tim gabungan menjelang petang pada Minggu, 1 September 2024. Penemuan jenazah tersebut berlangsung pada periode perpanjangan tiga hari yang diminta oleh Pemerintah Kota Ternate pasca-banjir bandang Kelurahan Rua.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan operasi pencarian dan evakuasi akan ditutup setelah semua korban hilang, yang berjumlah 19 orang, ditemukan tim gabungan.
"Selanjutnya, satu korban meninggal dunia yang baru saja ditemukan akan dirujuk ke instalasi medis setempat. Hal tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi korban," kata Muhari dikutip dari siaran pers, Senin, 2 September 2024.
Menurut Muhari, operasi pencarian korban hilang ini dilakukan sejak hari pertama bencana menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, pada 25 Agustus lalu.
Sementara itu, Pos Komando (Posko) Penanganan Bencana Banjir Bandang Kelurahan Rua mencatat hingga 2 September 2024 warga yang mengungsi di SMK Negeri 4 berjumlah 73 KK atau 241 jiwa.
Sementara kerugian teridentifikasi, yaitu rumah rusak berat sebanyak 18 unit, rusak ringan 21 unit, serta terdampak 33 unit. "Posko akan memverifikasi dan memvalidasi lebih lanjut terkait dengan kerusakan tempat tinggal. Pada fasilitas umum, musala rusak berat berjumlah satu unit," ucapnya.
Status tanggap darurat bencana masih akan berlangsung hingga 7 September 2024. Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan status tersebut melalui Surat Keputusan Wali Kota Ternate Nomor 205/III.6/KT/2024, terhitung 14 hari sejak ditetapkan pada 25 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Cuaca Jakarta, Fenomena Ikan ke Darat, dan Gelombang 4 Meter di Top 3 Tekno