TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi, 2 September 2024, berada dalam kategori tidak sehat. Kondisi ini rentan untuk kelompok sensitif, sehingga warga diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, IQAir, pada pukul 08.00 WIB, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 160, dengan angka konsentrasi partikel halus (Particulate Matter/PM) 2,5 di angka 68 mikrogram per meter kubik.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis peringatan IQAir yang dikutip Tempo, Senin, 2 September 2024.
Nilai AQI sebesar itu membuat Jakarta menempati kota dengan kualitas udara kedua terburuk di dunia. Pada peringkat pertama, kota dengan kualitas udara terburuk dunia, yakni Kinshasa, Kongo, dengan indeks kualitas udara di angka 199.
Kota lain di Indonesia yang masuk kualitas kota terburuk, yakni Medan. Ibu kota Sumatera Utara itu berada di peringkat ketujuh dengan indeks 117.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Kebon Jeruk, Kemang, Cilandak, Puri Indah dan Gatot Subroto.
Masyarakat pun direkomendasikan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Kelompok sensitif juga sebaiknya mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.
Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga mencatat bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks di angka 69.
Kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. Sejumlah wilayah yang terpantau memiliki kualitas udara sedang, yakni Bundaran HI, Jagakarsa, Kelapa Gading, dan Lubang Buaya.
Pilihan Editor: Dekan Fakultas Kedokteran Undip Menanggapi Pemberhentian dari Rumah Sakit Kariadi