TEMPO.CO, Bandung - Hujan lebat disertai angin kencang melanda sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Bogor pada Senin sore, 2 September 2024. Berdasarkan analisis cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan di Bogor tergolong sangat lebat hingga ekstrem. Sementara kecepatan anginnya ada yang mencapai 64,63 kilometer per jam dari arah tenggara.
Dari laporan yang dihimpun BMKG, hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang itu menyebabkan pohon tumbang sehingga berimbas pada kemacetan lalu lintas. Di Kota Bogor, lokasi pohon tumbang seperti di Jalan Layung Sari, Jalan Riau dekat Terminal Baranangsiang, Jalan Pajajaran, Jalan Binamarga, Jalan Ahmad Yani.
Embusan angin kencang juga menyebabkan kerusakan beberapa bangunan rumah warga dan kaca bagian depan Mall Botani Square. Satu unit mobil dilaporkan rusak tertimpa pohon.
Sementara di Kabupaten Bogor, hujan lebat dan angin kencang terjadi di Desa Cimayang Kecamatan Pamijahan, Kelurahan Cilebut Barat, Kelurahan Pasir Jambu Kecamatan Sukaraja, Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong, dan Kelurahan Cibatok, Kecamatan Cibungbulang.
Berdasarkan laporan BPBD, Posko Info Relawan Bencana dan media sosial, kejadian itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan empat orang terluka.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia, berdasarkan data dari pos pemantauan hujan di Institut Pertanian Bogor dan Katulampa, curah hujan tergolong ekstrem dengan instensitas berkisar 53,4 hingga 63,6 milimeter per jam sepanjang pukul 16.10-18.40 WIB.
Sementara dari pos di Leuwiliang, Tenjolaya, Cibongas, Kebun Raya Bogor, Cisadane, dan Dramaga, curah hujan berkriteria sangat lebat dengan intensitas berkisar 22,8 - 42,8 milimeter per jam pada pukul 16.30 – 18.30 WIB.
Sedangkan kecepatan angin dari data pos pemantauan hujan di Dramaga mencapai 64,63 kilometer per jam pada pukul 17.10 WIB dari tenggara. Dari arah yang sama, tiupan angin di Leuwiliang mencapai 49,43 kilometer per jam pada pukul 17.40 WIB.
Berdasarkan interpretasi citra radar dan satelit, menurut BMKG, pada pukul 16.10 WIB terpantau pertumbuhan sel-sel awan konvektif di sekitar Bogor bagian selatan. Kemudian pada pukul 16.30 WIB, awan tersebut tumbuh dengan cepat dan berkembang membentuk tutupan awan yang luas merata di sebagian besar wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.
Selanjutnya pada pukul 16.40 WIB, awan di wilayah Kota Bogor dan Bogor barat bagian selatan semakin menguat pada pukul 16.40 – 18.05 WIB. Pada periode tersebut tutupan awan terpantau mendominasi sebagian besar wilayah Kabupaten dan Kota Bogor dengan jenis awan konvektif Cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan hujan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
BMKG menyatakan sebelum kejadian telah mengeluarkan peringatan dini pada pukul 15.55 WIB tentang potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir serta angin kencang di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Masa berlaku peringatan dini itu dari pukul 16.00-18.00 WIB. Peringatan dini lanjutannya sebanyak dua kali.
BMKG mengimbau warga agar waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang pada sore hari, terutama ketika sebelumnya terjadi pemanasan kuat sepanjang pukul 10.00 - 14.00 WIB. “Biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol,” kata Rakhmat lewat keterangan tertulis, Selasa, 3 September 2024.
Prakiraan cuaca BMKG pada 3-4 September 2024, sebagian wilayah Kabupaten Bogor berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara 5 September terdapat potensi hujan sedang hingga lebat hingga disertai petir dan angin kencang pada skala lokal dengan durasi relatif singkat dari sore hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.
Pilihan Editor: UI Kini Memiliki Laboratorium Nano Device, Diharapkan Jadi Motor Pengembangan Semikonduktor