TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) kini memiliki laboratorium nano device. Fasilitas laboratorium pintar dan canggih ini dirancang untuk mendorong penelitian dan inovasi di bidang teknologi nano.
Nama Djoko Hartanto disematkan sebagai nama laboratorium untuk menghormati salah seorang tokoh terkemuka di bidang sensor dan juga founding fathers Teknik Elektro di FTUI. Djoko Hartanto merupakan Guru Besar FTUI yang juga Dekan FTUI periode 1996-2000.
Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FTUI, Yanuar, mengatakan laboratorium ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga memperkuat peran FTUI dalam menyediakan pendidikan yang berbasis penelitian bagi mahasiswa kami.
Laboratorium ini, kata Yanuar, diharapkan menjadi motor penggerak dalam pengembangan teknologi semikonduktor di Indonesia. "Dengan fasilitas yang ada, kami optimistis dapat mencetak generasi insinyur yang siap menghadapi tantangan di industri nanoteknologi," kata Yanuar melalui keterangan tertulis, Selasa, 3 September 2024.
Laboratorium nano device itu dilengkapi dengan peralatan penelitian mutakhir yang memungkinkan para peneliti dan mahasiswa untuk melakukan eksperimen dengan presisi tinggi. Dilengkapi dengan fasilitas terkini, seperti semiconductor parameter analyzer dan maskless laser lithography, laboratorium ini akan memainkan peran penting dalam mendorong Indonesia menjadi pemain kunci dalam industri semikonduktor global.
Keunggulan laboratorium ini tidak hanya terletak pada kecanggihan peralatannya, tetapi juga pada potensi besar yang dimilikinya dalam memfasilitasi kolaborasi antara akademisi dan industri. Melalui kolaborasi ini, laboratorium diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang berkontribusi signifikan terhadap kemajuan teknologi nasional.
Selain itu, laboratorium ini juga akan menjadi tempat bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang nanoteknologi, menjadikan FTUI sebagai pusat pendidikan dan penelitian terdepan di Indonesia.
Keberadaan laboratorium ini juga didukung oleh kontribusi besar dari Mochtar Riady, yang tidak hanya menyumbangkan sebagian besar peralatan canggih, tetapi juga mendukung pembangunan gedung Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ) tempat laboratorium ini berada.
Dengan kehadiran laboratorium ini, FTUI semakin memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen untuk mendukung penelitian dan pengembangan teknologi berkelanjutan. Laboratorium ini bukan hanya sekadar fasilitas, kata Yanuar, tetapi juga simbol dedikasi FTUI dalam memajukan ilmu pengetahuan, serta membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan.
Pilihan Editor: BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Beberapa Perairan, Kecepatan Angin Tertinggi di Sabang