TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan jumlah titik panas di wilayah Kalimantan Barat sejak awal September. Pada 1 September 2024 terdapat sekitar 1.900 titik panas. Jumlah menjadi lebih dari 2.000 titik panas sampai 2 September 2024.
"Kalimantan Barat sedang menghadapi peningkatan signifikan dalam jumlah titik panas yang terdeteksi, dengan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi perhatian utama," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, Sutikno, di Pontianak, Selasa, 3 September 2024, seperti dilansir Antara.
Titik panas ini terdeteksi dengan tingkat akurasi tinggi, terutama di beberapa kabupaten seperti Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Landak. "Peningkatan titik panas ini sangat signifikan, terutama di wilayah Landak dan sekitarnya yang harus diwaspadai," kata Sutikno. "Karhutla menjadi ancaman serius, terutama di wilayah yang menunjukkan konsentrasi titik panas yang tinggi."
Peningkatan titik panas ini menandakan adanya potensi tinggi untuk terjadinya karhutla. Berdasarkan prediksi, potensi kebakaran akan tetap tinggi hingga 7 September. "Setelah tanggal 7 dan 8 September, meskipun ada potensi hujan, kami memperkirakan akan kembali terjadi peningkatan titik panas," jelas Sutikno.
Sutikno juga menginformasikan bahwa kemungkinan hujan yang konsisten diperkirakan baru akan terjadi setelah 20 September 2024. Sehingga masyarakat harus tetap waspada atas kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Pilihan Editor: Tinjau Lokasi Banjir Bandang Rua Ternate, Menteri Basuki Akan Bangun Bendung Sabo