TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, rencana Indonesia untuk berbagi 5.000 dosis vaksin Monkey Pox (Mpox) atau cacar monyet dengan negara-negara Afrika merupakan salah satu bentuk diplomasi.
"Dan kita juga masih ada vaksin lagi, 1.600 dari Denmark. Jadi vaksin itu masih cukup kita pegang dan ini bagus untuk diplomasi, kita bantu teman-teman di Afrika. Kalau kita butuh, kita bisa beli lagi," kata Budi usai sesi Diskusi Panel Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, di Nusa Dua, Bali, Selasa, 3 September 2024, yang dikutip Antara.
Budi mengatakan, ia telah menyepakati sejumlah kesepakatan bidang kesehatan terkait Mpox dengan Dirjen Institusi Kesehatan Masyarakat Africa (CDC), Jean Kaseya. Kerja sama tersebut diantaranya mencakup hibah vaksin Mpox sebanyak 5.000 dosis yang rencananya akan dibeli dari Jepang.
Indonesia, kata Budi, belum memiliki kemampuan untuk membuat vaksin Mpox. Vaksin tersebut baru tersedia di dua dua negara, yakni Jepang dan Denmark. Di sisi lain, belajar dari pandemi COVID-19, antrean vaksin untuk negara-negara berkembang akan berada di urutan belakang.
"Namun kami berjanji kepada CDC Afrika, rekan kami, bahwa kami akan mendapatkan 10.000 vaksin tersebut. Kami akan memisahkannya menjadi dua. 5.000 akan kita kirim ke saudara-saudara kita di Afrika, dan separuhnya kita simpan untuk masyarakat Indonesia," ujar Budi.
Selain itu, Indonesia juga akan memberikan donasi berupa 30 mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilengkapi dengan 12.000 reagen serta pemberian obat tecovirimat untuk 200 orang.
Selain menyepakati kerja sama dengan CDC, Menkes Budi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Sudan dan Zimbabwe dalam rangka membantu mengembangkan kemampuan pengawasan penyakit dan kemampuan produksi vaksin.
Pilihan Editor: Blue Origin Antar Mahasiswi Ini Jadi Perempuan Termuda yang Lewati Garis Karman