Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

image-gnews
Sejumlah warga membawa anaknya saat menunggu giliran pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kantor Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Selasa 13 Agustus 2024. Pemerintah Kota Denpasar menyediakan sebanyak 896 pos untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah warga membawa anaknya saat menunggu giliran pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kantor Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Selasa 13 Agustus 2024. Pemerintah Kota Denpasar menyediakan sebanyak 896 pos untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar imunisasi pencegahan Japanese Encephalitis (JE) untuk ratusan ribu anak sejak 3 September 2024 hingga akhir bulan depan. Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie, mengatakan Yogyakarta merupakan wilayah dengan kasus JE terbanyak ke-3 di Indonesia. Jumlah itu dihitung dari 143 kasus yang tercatat dalam data Acute Encephalitis Syndrome hingga Januari 2024.

"Di DIY terdapat 13 kasus, peringkat ketiga setelah Bali dengan 77 kasus dan Kalimantan Barat sebanyak 28 kasus," kata Pembayun di Yogyakarta, Rabu 4 September 2024.

Perlu diketahui, JE merupakan virus yang menular lewat gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat memicu peradangan otak yang serius, terutama pada anak-anak. Infeksi akibat virus tersebut bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan cacat permanen. Bila bisa sembuh pun, masih ada gejala yang tersisa pada pasien.

Merujuk data pemerintah, kata Pembayun, sebanyak 85 persen kasus JE di Indonesia terjadi pada kelompok usia kurang dari 15 tahun. Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan imunisasi untuk Kalimantan Barat dan DIY melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1462/2023 tentang Pemberian Imunisasi Japanese Encephalitis ini.

Imunisasi JE di DIY, Pembayun meneruskan, adalah imunisasi tambahan secara serentak bagi anak-anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Selain di Puskesmas dan Posyandu, kegiatan itu juga menyasar sekolah-sekolah. “Serta pos imunisasi yang berkoordinasi dengan Puskesmas," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mulai Oktober nanti, imunisasi JE akan dimasukan dalam program rutin untuk bayi usia 10 bulan. Program rutin itu menyasar 723.219 anak di seluruh DIY, dengan cakupan minimal 95 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, menargetkan 227.370 anak di wilayahnya mendapat vaksinasi JE. "Selain sekolah, vaksinasi juga kami lakukan di pondok-pondok pesantren," katanya.

Pilihan Editor: Paus Fransiskus Punya Keprihatinan Besar Atas AI, Ini Daftar Pernyataannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

5 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

6 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.


Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

6 hari lalu

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com
Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

Makanan dan minuman yang tidak matang atau jajan di lingkungan yang kotor dapat menyebabkan hepatitis A, jadi waspadalah.


Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

6 hari lalu

Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Karena kondisi yang penuh, beberapa tempat tidur pasien terpaksa ditempatkan di lorong RS. REUTERS/Staff
Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.


Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

9 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada balita saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Citra, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa 20 Agustus 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan vaksinasi polio kepada 521.923 anak usia 0-7 tahun di 10 kabupaten/kota guna memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

Empat kasus polio kembali terjadi di Indonesia pada 2024. Berikut pentingnya lakukan imunisasi polio secara menyeluruh.


Ayu Ting Ting Ungkap Kronologi Keponakannya, Tiba-tiba Sakit Usai Vaksinasi

14 hari lalu

Keluarga Ayu Ting Ting dikunjungi Ivan Gunawan setelah keponakannya meninggal. Foto: Instagram.
Ayu Ting Ting Ungkap Kronologi Keponakannya, Tiba-tiba Sakit Usai Vaksinasi

Ayu Ting Ting mengungkap kronologi keponakannya, Rayaz Zoltan Fachrizal, meninggal setelah sakit usai vaksinasi polio.


Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

21 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

Pakar menjelaskan sebagian vaksin sudah diberikan di usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun sehingga perlu penguat saat memasuki usia dewasa.


WHO Pastikan Virus Mpox Dapat Dikendalikan

21 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
WHO Pastikan Virus Mpox Dapat Dikendalikan

WHO dan mitranya telah mengembangkan Rencana Strategis Kesiapsiagaan dan Respons Global untuk Virus Mpox demi menghentikan wabah melalui upaya global.


IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

23 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.


Afghanistan Cari Bantuan untuk Atasi Mpox

24 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Afghanistan Cari Bantuan untuk Atasi Mpox

Taliban mencari bantuan internasional untuk mencegah penyebaran kasus Mpox di Afghanistan