TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito mengungkapkan, Gelanggang Inovasi & Kreativitas atau GIK UGM merupakan upaya pimpinan kampus untuk membangun ekosistem pembelajaran agar mahasiswa memiliki karakter, kreativitas, dan semangat kewirausahaan.
“UGM itu harus kreatif dan survive untuk membangun ekosistem pembelajaran. Adanya GIK ini sedapat mungkin tidak saling meminggirkan namun saling merangkul, saling ketergantungan satu sama lain. Setiap mahasiswa memiliki porsi yang sama dengan yang lain,” kata Arie, pada 29 September 2023, seperti diberitakan ugm.ac.id.
Meskipun memiliki tujuan baik, tetapi salah seorang mahasiswa UGM, Sigit Bagas Prabowo menyatakan, ada problem pembiayaan dalam pembangunan GIK. Sigit menguraikan, awalnya renovasi GIK direncanakan pada 2015, tetapi hanya sebatas pemugaran dari bangunan Gelanggang Mahasiswa. Sayangnya, rencana tersebut tidak kunjung terwujud.
Lalu, pada 6 Mei 2019, isu renovasi dibahas kembali dengan penegasan biaya tidak akan berasal dari mahasiswa, tetapi mitra. Barulah, pada 19 Februari 2020, wacana renovasi ini bergulir kembali yang baru dilakukan pembangunan dua tahun kemudian dengan tender dari PT Waskita Karya.
Lebih lanjut, Sigit menjelaskan tentang biaya dalam pembangunan GIK UGM yang menguras APBN. Pembangunan GIK berasal dari APBN yang awalnya hanya Rp120 miliar menjadi Rp557 miliar.
“Pembangunan ini didanai dari APBN Tahun Anggaran 2022 Rp66.156.422.000 (Rp66,1 miliar), 2023 Rp486.109.486.000 (Rp486 miliar), dan 2024 Rp138.066.479.000 (Rp138 miliar),” kata mahasiswa Fakultas Filsafat UGM itu.
Dikutip dari Antara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan GIK UGM, Yogyakarta yang menggunakan APBN senilai Rp557 miliar, dapat rampung Februari lalu.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin malam, mengatakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, dan PT Waskita Karya-PT Amarta Karya (KSO) selaku kontraktor pelaksana harus memperhatikan detail pekerjaan konstruksi agar menjadi lebih menarik, asri, dan nyaman bagi mahasiswa.
"Tolong perhatikan kerapian, struktur bangunannya sudah bagus dan jangan lupa penghijauan," kata Zainal saat meninjau penyelesaian pembangunan Gedung GIK UGM pada 29 Mei 2023.
Kemudian, pada 4 Maret 2024, anggota Komisi V DPR RI yang terdiri dari Sudewo, Hamid Noor Yasin, Mulyadi, dan Iis Rosyita Dewi melakukan kunjungan kerja ke kampus UGM untuk meninjau progres pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK).
Dikutip dari laman ugm.ac.id, dalam pertemuan audiensi dengan Rektor UGM Ova Emilia, Sudewo mengatakan kunjungan kerja Komisi V DPR RI bertujuan untuk meninjau proses pembangunan gedung GIK yang dibiayai dari alokasi anggaran Kementerian PUPR.
Rektor UGM mendukung jika pihak legislatif dan kementerian untuk ikut memantau perkembangan pengelolaan GIK ke depan sebab tanpa dukungan pemerintah dan korporasi ini maka tidak akan bisa bekerja secara optimal. “Terima kasih atas motivasi dan perhatian dari komisi V ini akan menjadi tantangan bagi kami untuk mengembangkan GIK,” kata dia. Pembangunan Gedung GIK UGM setelah lewat Februari, kemudian direncanakan akan selesai pada April 2024.
Sigit menegaskan, awalnya pembangunan GIK UGM hanya sebatas renovasi, tetapi berubah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) lantaran berada di atas lahan seluas 49.500 meter persegi dengan luas bangunan 19.817,50 meter persegi.
“Karena pembangunan ini dijadikan PSN sesuai tujuan Presiden Jokowi untuk mengubah kampus menjadi industri dan mendidik mahasiswa dengan kurikulum industri. Jokowi ingin kampus jadi industri yang mencetak para pekerja, bukan akademisi buktinya dengan mengangkat Nadiem menjadi Menteri Pendidikan dan penerapan MBKM,” ujarnya.
Dengan diubahnya GIK UGM menjadi PSN, Sigit melihat ada hubungannya dengan kekuasaan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Jokowi.
“Kedekatan secara personal Pratikno dengan Jokowi sudah lama dan secara khususnya bekerja sama dalam anggota tim sinkronisasi Tim Transisi Jokowi-Jusuf kalla 2014-2019. Hubungan Jokowi dan Pratikno di pemerintahan juga sangat dekat karena dipercaya menjadi menteri selama 10 tahun,” kata Sigit.
Sigit menguraikan, Pratikno memiliki kontrol yang besar dalam lingkungan UGM. Pratikno mengenyam pendidikan di UGM, sampai pernah menjabat sebagai Rektor UGM selama 2 tahun. Lalu, saat ini, Pratikno menjadi Ketua MWA UGM selama 10 tahun atau dua periode pada 2016-2021 dan 2021-2026.
“MWA adalah organ tertinggi di UGM yang menetapkan kebijakan umum UGM dan mengawasi kinerja Rektor UGM. Salah satunya mengawasi pembangunan GIK UGM,” ujarnya.
Sigit menekankan, pembangunan GIK UGM yang sudah lewat dari tenggat waktu penyelesaian telah memakan banyak dana APBN. Pengaruh dari kekuasaan Pratikno dan Jokowi di dalamnya semakin melancarkan pembangunan GIK yang berasal dari biaya negara. Namun, saat ini, Sigit mengkhawatirkan, pembengkakan biaya GIK UGM akan memengaruhi pembayaran UKT Kampus Kerakyatan yang juga mengalami peningkatan.
Pilihan Editor: Bocor Alus Politik Siaran Langsung di UGM, Mahasiswa Antusias Menonton