Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Portal Layanan Jual-Beli Foto

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Situs ini sejatinya sudah ada sejak 2005. Tapi, sementara sebelumnya cuma situs berbagi foto dan komunitas foto, pada tahun ini ayofoto.com (http://www.ayofoto.com) menambah layanannya dengan menjadi penyedia stok foto online.

Menu baru inilah yang kemudian mengantar Dibya Pradana, pendiri sekaligus CEO ayofoto.com, memenangi Indonesia ICT Award 2009 untuk kategori E-Business SME (Small and Medium Enterprise), Rabu pekan lalu.

Ide membuat layanan stok foto ini muncul tahun lalu, saat situs ini menginjak usia tiga tahun. "Saya ingin membuat layanan lebih, yaitu jual-beli foto, tapi konsepnya seperti apa saat itu belum tahu," kata Dibya saat ditemui iTempo di kantornya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis lalu.

Setelah mempelajari sistem jual-beli foto online di luar negeri, Dibya akhirnya memutuskan membuat layanan stok foto online lewat situsnya itu. Dengan menjual foto lewat layanan stok foto online, kata Dibya, hasil karya foto seseorang bisa dijual berulang-ulang.
Layanan jual-beli foto ini seperti bisnis musik, yang tengah booming saat ini. Musik atau lagu tak lagi dijual dalam bentuk kaset atau cakram padat, tapi juga dijual dalam bentuk ring back tone (RBT) pada ponsel.

Harga jual RBT ini memang tak seberapa. "Tapi kan lagu itu diunduh banyak orang. Dengan dijual berulang-ulang, hasilnya malah luar biasa," ujar pria 34 tahun ini. Demikian halnya jika fotografer menjual fotonya lewat layanan ini.

Dalam sistem ini, yang dijual adalah hak guna sebuah foto, bukan hak cipta, seperti menjual sebuah karya seni. Karena yang dijual hak gunanya, di ayofoto.com sebuah foto tak pernah berharga jutaan rupiah.

"Paling-paling ratusan ribu, termurah bisa Rp 10 ribuan," kata penyandang gelar magister teknologi informasi dari Universitas Indonesia ini. Foto yang dijual tak dibanderol dalam ukuran mata uang, melainkan berdasarkan kredit. Tiap kredit setara dengan Rp 2.000. Jika ada foto nilainya 20 kredit, misalnya, sama saja seharga Rp 40 ribu.

Harga foto yang dijual juga berbeda-beda, tergantung ukuran yang dibutuhkan. "Kalau dibeli untuk online, ukuran 72 dpi juga cukup. Kalau untuk media cetak, 300 dpi sudah cukup." Memang tak semua foto bisa dijual di sini. Pihaknya menerapkan syarat ketat bagi yang berniat menjual fotonya lewat ayofoto.com. Karena akan dijajakan untuk kepentingan dunia bisnis atau industri, foto-foto yang ditampilkan tentu harus berkualitas baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya tidak boleh ada cacat fisik, seperti blur atau warna kabur. Jika foto menampilkan orang atau tempat, si pemotret juga harus menyertakan persetujuan si obyek foto atau pemilik tempat. "Kalau tidak sesuai dengan standar itu, ya, kita buang," ujarnya.

Foto yang dijual juga dibatasi minimal dengan resolusi 6 megapiksel, dan maksimal 35 megapiksel. Mereka yang ingin menjual foto harus mendaftar dulu seperti halnya menjadi anggota komunitas ayofoto.com. Adapun untuk bisa mengunggah foto yang akan ditawarkan kepada pembeli, penjual wajib menyertakan identitas, seperti KTP, yang dikirim via surat elektronik setelah dipindai.

Sebelum foto dijual, pihaknya akan melakukan seleksi. "Kami punya kurator." Setelah lolos seleksi dan ditetapkan kreditnya, foto baru bisa ditampilkan. Jika ada pihak yang tertarik, hasil penjualan foto dibagi dengan perbandingan 40 : 60 untuk fotografer dan ayofoto.com.
Tapi untuk bisa menampilkan foto yang akan dijual, pihaknya menerapkan bayaran lebih dulu. "Sehari tak sampai seribu rupiah, per tahun Rp 350 ribu saja," katanya. Biaya itu untuk membiayai infrastruktur, seperti bandwidth, yang butuh biaya cukup besar.

Portal ini didirikan karena Dibya melihat banyaknya fotografer Indonesia yang menjual karyanya ke luar negeri. "Ini ironis, hal-hal tentang Indonesia dijual di luar negeri."

Dengan layanan ini, ia berharap para fotografer muda atau siapa pun yang bukan dari kalangan foto-profesional juga bisa ikut menghasilkan uang dari menjual foto-foto kreatifnya.
Layanan stok foto online memang tak mengutamakan reputasi sang fotografer. "Pembeli kan tidak perlu fotografer itu terkenal atau tidak, tapi yang penting fotonya bagus dan sesuai dengan kepentingan bisnis mereka," ujar ayah tiga orang putri ini.

DIMAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar.
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.


Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Tampilan situs Ditjen Pajak www.pajak.go.id yang diretas oleh pihak yang mengaku sebagai Anonymous Arabe pada Ahad pukul 9 malam lalu, 10 Juni 2018 (foto kanan). Hingga siang ini, situs tersebut masih dalam pemulihan dan dialihkan ke www.djponline.pajak.go.id (foto kiri). Foto: djponline.pajak.go.id / istimewa
Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.


Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Ilustrasi kejahatan internet
Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.


Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Global Director Priceprice.com Takayoshi Kuki (tengah) dalam acara peluncuran situs perbandingan harga Priceprice.com di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018. Tempo/Syafiul Hadi
Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.


Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su
Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.


Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam Browser Chrome. Kredit: Techcrunch
Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.


Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ilustrasi belajar make up dari youtube. Goss.ie
Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?


Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Soal matematika menjadi password wifi. Mirror.co.uk
Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?


Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Sxc.hu
Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality


Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Vlog Kaesang berjudul #BapakMintaProyek. youtube.com
Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.