Kendali misi di Florida, Amerika, mengawasi dengan ketat pergerakan pecahan roket Eropa itu karena benda itu berpeluang melaju terlalu dekat bahkan menabrak stasiun antariksa itu dan pesawat ulang alik Discovery yang tengah sandar di ISS jika rute benda itu tak berubah. “Puing itu diperkirakan berpapasan dalam jarak 3,2 kilometer dari stasiun ISS pada Rabu malam,” kata John McCullough, kepala NASA yang menangani urusan penerbangan.
Artinya, benda itu delapan kilometer lebih dekat dibandingkan proyeksi sebelumnya. Namun jarak itu masih dianggap cukup aman sehingga pesawat ulang alik dan ISS tak perlu menghindari sampah itu. “Makin lama, analisis lokasi pesawat dan puing itu juga semakin akurat,” kata McCullough.
Para pakar akan terus melacak gerakan puing, yang berasal dari pecahan roket Ariane 5 yang berumur tiga tahun, untuk memastikan benda itu tetap berada pada jarak yang aman. Serpihan sampah antariksa yang tak terkendali terkadang sering melenceng dari orbitnya, dan hal itu yang mengkhawatirkan. Orbit obyek yang berbentuk lonjong, terentang sampai sejauh 32.000 kilometer sehingga sulit dipantau.
Para pakar memperkirakan puing yang berasal dari pecahan roket pendorong, yang biasa dipakai untuk meluncurkan satelit, mempunyai luas permukaan 18,5 meter persegi. Dimensi pasti benda itu belum diketahui.
Meski terancam bahaya, dua awak yang bertugas melakukan spacewalk Kamis malam tetap mempersiapkan diri. Mereka harus memindahkan isi kargo ke dalam ISS dan memasang kompartemen tidur.
Jika Kendali Misi di bumi memutuskan kompleks ISS dan Discovery harus menghindar orbit puing itu, gerakan ke orbit yang lebih tinggi baru bisa dilakukan sampai Jumat dini hari, setelah spacewalk Kamis malam. Pada saat ini keduanya berada 354 kilometer di atas permukaan bumi. Keputusan final baru akan dilakukan Kamis tengah malam.
Dalam misi ini, para astronot dijadwalkan melakukan tiga kali spacewalk. Dalam spacewalk pertama Selasa lalu, mereka memindahkan tangki amoniak lama dari ISS. Pada Kamis malam, dua awak akan memasang tangki baru yang masih terisi penuh untuk melengkapi sistem pendinginan stasiun tersebut.
TJANDRA | AP