Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nanoteknologi Ternyata Punya Efek Samping

image-gnews
cip nano
cip nano
Iklan
TEMPO Interaktif, JakartaTeknologi desain dan manipulasi material yang hingga ribuan kali lebih kecil daripada lebar sehelai rambut (nanoteknologi) dianggap sebagai terobosan untuk menciptakan material ringan namun lebih kuat, menarik, bahkan lebih enak. 

Saat ini, lebih dari 600 produk melibatkan nanomaterial sudah beredar di pasar. Kebanyakan ada di bidang kesehatan dan kecantikan. Beberapa lainnya juga digunakan untuk terapi medis, bahan aditif makanan dan elektronik. 

Masalahnya, semua yang lebih itu belum tentu aman. Beberapa hasil studi menyimpulkan, obyek berukuran nano memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Begitu kecilnya, nanopartikel dalam darah juga dikhawatirkan mampu menembus membran otak dan meracuni otak. 

Sebuah partikel biasanya dikategorikan nano jika berdiameter 1 sampai 100 nanometer atau sekitar satu per 10 ribu diameter rambut manusia. Ciri lainnya, partikel itu memiliki sifat alami yang tidak dimiliki material tandingannya yang berukuran "normal".

Ciri yang kedua itulah yang dieksplorasi tim dari Duke University di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, untuk memastikan ada atau tidaknya efek samping. "Banyak nanopartikel yang diameternya lebih kecil dari 30 nanometer mengalami perubahan drastis dalam struktur kristalin mereka--perubahan yang membuat atom-atom di permukaannya berinteraksi dengan lingkungannya," Profesor Mark Weisner, ketua tim, memaparkan, lewat jurnal Nature of Nanotechnology.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Weisner menjelaskan, beberapa partikel bisa sangat reaktif terhadap zat kimia dalam lingkungan, dan bisa mempengaruhi aktivitas tertentu dalam sel. "Memang sudah ada laporan studi tentang kadar racun nanopartikel yang meningkat seiring dengan ukuran yang semakin nano, tapi masih belum pasti apakah peningkatan itu berbahaya untuk lingkungan atau keselamatan manusia."

Kepala Pusat Dampak Lingkungan dari Nanoteknologi di Duke University itu menekankan pentingnya definisi yang lebih terang tentang nanopartikel, termasuk ancamannya. "Kita harus berbicara dengan bahasa yang sama ketika mengkajinya," katanya. 

Reuters | Wuragil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

31 Desember 2022

Gedung rektorat Universitas Padjajaran. wikipedia.co.id
Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

Unpad mengumumkan hasil penilaian itu di acara Apresiasi Inovasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.


Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

24 November 2022

Gedung rektorat Universitas Padjajaran. wikipedia.co.id
Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC).


V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

3 April 2022

Ilustrasi memasang kaca film. (V-Kool)
V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

Kaca film V-KOOL V8 New Black Series terdiri VRX 60 dan VRX 15 dengan VLT 58 persen dan 21 persen. Produk edisi terbatas juga ada di IIMS Hybrid 2022.


Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

16 Oktober 2019

Teknologi Nanoe Panasonic untuk kualitas udara lebih bersih.
Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

Panasonic menawarkan solusi dengan sejumlah produk berteknologi Nanoe yang dapat meningkatkan kualitas kebersihan udara.


Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

24 Mei 2016

Nanocrystalline Cellulose (NCC). purdue.edu
Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

Material hasil olahan bubur kayu yang dimaksud adalah nanocrystalline cellulose (NCC).


Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

20 April 2016

thebesthandphone.com
Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

Dengan menempatkan kulit tipis elektronik pada tubuh, Anda dapat memantau detak jantung serta kesehatan umum Anda.


Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

25 Januari 2016

Pemasangan alat kontrasepsi implan (ilustrasi)
Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

Ada alat pencegah kehamilan alias kontrasepsi berbentuk microchip. Bagaimana cara kerjanya?


TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

18 Desember 2015

Adegan film Harry Potter ketika Harry menggunakan invisibility cloak. old.boxwish.com
TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

Jubah menghilang ini berukuran nanometer dan berbahan mikroskopis tipis.


Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

20 Oktober 2015

Seorang anak bermain salju, dan membentuk sebuah gambar di atas permukaan salju di Snow Town Bangkok. Anak-anak ini menggunakan pakaian tebal, untuk menahan udara dingin di tempat bermain tersebut. Bangkok, Thailand, 28 Juli 2015. Taylor Weidman / Getty Images
Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

Sejenis material supertipis baru sanggup menyejukkan bangunan tanpa memerlukan listrik.


Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

3 Oktober 2013

Peneliti Nanoteknologi Bidang Farmasi Kosmetik BPPT, Dr Etik Mardlyiati, M.Eng. TEMPO/Seto Wardhana
Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

Beberapa alat nanoteknologi sudah dibuat sendiri oleh peneliti nano Indonesia, bahkan dijual ke negara lain.