TEMPO Interaktif, London – Nicholas Patrick memiliki pengalaman yang sulit ditiru. Astronot Inggris ini berjalan di luar pesawat angkasa untuk membantu melakukan perbaikan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Selama enam jam berjalan, dia dan astronot Amerika Bob Behnken menghubungkan sistem pendingin ke simpul Tranquility. Simpul Tranquility inidapat menampung dua awak dan dilengkapi dengan stasion yang bisa dipindah-pindahkan yang dapat mengendalikan stasiun dan gerak-gerik robot.
Mereka berdua kemudian bekerja pada unit observasi, yang akan memberikan pemandangan kepada awak ruang angkasa dan memungkinkan mereka untuk memantau tempat bersandar lebih baik. Stasiun ini memiliki enam jendela di sepanjang sisi-sisinya dan tempat lainnya di atas -yang semuanya dilindungi terhadap dampak meteorit kecil.
Dr Patrick merupakan bagian dari enam awak pada misi STS-130 yang dimulai seminggu yang lalu ketika pesawat ulang-alik Endeavour diluncurkan di Florida. Misi ini akan membawa astronot mengelilingi planet bomi lebih dari 200 kali, dengan jarak lebih dari kurang lebi 15 juta kilometer.
Dr Patrick, 45 tahun, dari Yorkshire, akan terbang lagi untuk terakhir kalinya sebelum pensiun. "Semua pelatihan yang kami jalani sulit tetapi pelatihan fisik untuk berjalan di luar angkasa lebih banyak. Seperti belajar ski karena anda merasa sakit kepala dan secara konstan menurun, tapi setelah latihan itu mulai merasa wajar.”
"Apa yang saya benar-benar saya inginkan adalaha keluar pesawat dan melihat untuk pertama kalinya bumi di bawah.
NASA telah memperpanjang misi satu hari menjadi 14 hari, dan sekarang Endeavour dijadwalkan kembali pada tanggal 21 Februari.
SKYNEWS| NUR HARYANTO