Lebarnya layar ini membuat BL40 sebagai satu dari sedikit ponsel berlayar lebar di pasar. Ia hanya terpaut sedikit dari HTC Touch HD2, yang memiliki layar paling lebar saat ini, yaitu 4,3 inci.
Dengan ukuran layar selebar itu, menonton video atau film di ponsel menjadi aktivitas yang cukup menyenangkan. Apalagi bila layar ditaruh dalam posisi horizontal sehingga ia tampak melebar. Tubuhnya yang berdimensi 128 x 51 x 10,9 milimeter memang begitu panjang.
Chocolate BL40 hanya menyisakan layar kaca di bagian muka. Semua navigasi dan aktivitas di sini harus dilakukan melalui sentuhan di layar tersebut. Hanya, bagi Anda yang kulitnya berminyak, sering-seringlah membersihkan permukaan kaca karena akan sering menyisakan noda cap jari.
Layar ini adalah layar LCD dengan resolusi WVGA (345 x 800) yang dilapisi kaca yang diperkeras. Ia mampu menampung 16 juta warna sehingga mampu menampilkan grafik yang jernih dan jelas. Ini diperkuat pula dengan antarmuka bernama 3D Active Flash UI.
Sentuhan jari adalah input utama ponsel ini. Saat layar terkunci, untuk membukanya, pengguna cukup menggeser jempol ke atas saat menggenggam. Meski layar terkunci, pengguna masih bisa menerima panggilan telepon dengan menyentuh tombol panggilan.
Tampilan layar bisa diatur dengan berbagai widget. Ada pula tombol menu virtual berupa empat titik putih di kotak biru, yang akan membimbing pengguna memilih komunikasi, hiburan, pengaturan, atau fitur-fitur perangkat yang ada. Pengguna pun bisa memilih moda gesture, portrait, atau landscape.
Di bagian samping ponsel bertubuh hitam mengkilap itu ada beberapa tombol. Samar memang. Tombol-tombol ini diperuntukkan untuk menyalakan dan mematikan perangkat (on/off), jalan pintas ke fitur musik, dan shutter kamera.
Ponsel ini dilengkapi dua kamera berlensa Schneider Kreuznach. Salah satunya beresolusi 5 megapiksel, dan yang lainnya VGA. Fitur tambahan pada kamera ini adalah autofocus, teknologi pemroses gambar CMOS, dan lampu kilat LED.
Hasil jepretannya terbilang tajam, khususnya pada malam hari dengan pencahayaan minimal plus bantuan lampu kilat. Pemotretan bisa dilakukan pada moda auto, portrait, landscape, sport, dan malam. Efek bisa ditambahkan, seperti efek sketsa atau sephia.
Foto bisa didandani dengan berbagai macam bingkai. Pengguna juga bisa menambahkan caption.
Kamera ini pun mampu merekam video, meski warnanya tak terlalu tajam. Kekurangan ini tertutupi oleh kualitas audio yang baik serta kemampuan menambah teks sampai suara latar di rekaman video tersebut.
LG memang membuat si Cokelat anyar ini untuk penggemar multimedia. Jika Anda penggemar film dan sedang menunggu atau terjebak kemacetan, Anda dapat menikmati film di ponsel ini. Warnanya tajam dan tidak pecah. Suaranya pun cukup mendukung, seperti menonton film di layar televisi.
Pengguna bisa memainkan game, baik yang preload maupun yang mesti diunduh dari Internet. Jangan khawatir, LG menyediakan memori penyimpanan internal sebesar 1,1 gigabita. Dengan memori eksternal, kapasitasnya bisa ditingkatkan sampai 32 GB.
Untuk berkirim pesan, ada moda seperti iPhone. Jika pesan berbalas, Anda akan melihat gambar percakapan dalam bentuk tampilan kartun. Anda pun bisa mengatur layar dalam moda layar ganda (dual-screen UI).
Untuk menulis pesan, tersedia pilihan tombol numerik biasa atau QWERTY. Pemilik jari yang besar memang akan kerepotan saat mengetik di layar sentuh itu. Tapi ia mendukung copy-paste teks. Pilihan bahasa untuk teks ini terdiri atas empat bahasa, yakni Inggris, Jerman, Italia, dan Prancis.
Ponsel berbobot 129 gram ini mendukung konektivitas yang luas, mulai WLAN, Bluetooth, sampai USB. Hanya, untuk mengatur setting-an koneksi Internetnya memang membutuhkan waktu dan rumit. Selain itu, bentuknya yang panjang memancing komentar miring. "Seperti remote control saja," begitu kata beberapa orang yang ditemui iTempo.
DIAN YULIASTUTI