Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CryoSat Siap Menjelajah Bumi dan Memantau Penyusutan Es Kutub  

image-gnews
Cyrosat. S Corvaja (ESA)
Cyrosat. S Corvaja (ESA)
Iklan

TEMPO Interaktif, Baikonur - Masalah teknis pada bagian kedua roket Dnepr, yang memaksa Badan Antariksa Eropa (ESA) menunda peluncuran satelit penjelajah bumi CryoSat-2 pada Februari lalu, kini telah terpecahkan. Itu berarti tak ada lagi yang menghalangi satelit tersebut mengarungi orbit bumi, sehingga ESA berani menetapkan tanggal peluncuran baru, yaitu pada 8 April mendatang.

Peluncuran CryoSat-2 sebelumnya dijadwalkan dilakukan di Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan pada 25 Februari lalu. Peluncuran itu akhirnya ditunda karena masalah cadangan bahan bakar di bagian kedua roket peluncur.

Masalah itu baru diketahui sepekan sebelum tanggal peluncuran, setelah kepala modul antariksa yang mewadahi satelit CryoSat-2 telanjur terpasang di puncak roket dalam tabung peluncuran. Pada saat investigasi dilakukan, kepala modul antariksa dikembalikan ke fasilitas integrasi sambil menunggu tanggal peluncuran yang baru.

Selama investigasi berlangsung, Yuzhnoye SDO, sebuah perusahaan Ukraina, ditunjuk sebagai penanggung jawab atas desain keseluruhan roket peluncur Dnepr, dan Hartron-Arkos, perusahaan pengembang sistem kendali peluncur, memberikan konfirmasi bahwa rasio bahan bakar dengan materi pengoksidasi harus disesuaikan untuk memperbaiki performa mesin roket tahap kedua.

Penyesuaian kecil itu meliputi modifikasi perangkat lunak yang mengendalikan penggunaan bahan bakar. Setelah modifikasi itu selesai dibuat dan divalidasi, ESA pun menyetujui tanggal peluncuran baru, yaitu pada 8 April 2010, 13:57 UT.

"Ketika kami mengunjungi Dnepropetrovsk di Ukraina, kami mengikuti briefing menyeluruh tentang masalah dan solusinya, baik dari Yuzhnoye SDO maupun dari Hartron-Arkos," kata Richard Francis, Project Manager CryoSat-2 ESA. "Kami yakin perubahan itu meningkatkan keandalan dan telah divalidasi dengan tepat."

Sampai hari-H tiba, CryoSat-2 dijaga oleh anggota kedua tim dalam fasilitas integrasi. Seluruh anggota tim akan berkumpul kembali di Baikonur hari ini untuk melanjutkan persiapan peluncuran. "Kami langsung mengambilnya, setelah diputuskan untuk menunda peluncuran serta menyimpannya di ruang steril, dan satelit tersebut terus berada di tempat yang aman sejak saat itu," kata Francis. "Kami menugasi orang untuk memonitor satelit itu setiap hari. Menurut rencana, kami memasangnya kembali ke dalam roket pada 31 Maret nanti."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CryoSat adalah misi pertama Eropa yang didedikasikan untuk memantau lapisan es bumi. Teknik observasi mutakhir yang digunakan misi CryoSat memungkinkan satelit itu mengukur variasi ketebalan es yang mengapung di laut dengan tepat, begitu pula dengan lapisan es raksasa yang terbentang di Antartika dan Greenland. Informasi ini akan membuat para ilmuwan dapat memahami hubungan antara es dan perubahan iklim dengan lebih baik, termasuk bagaimana perubahan kondisi es kutub mempengaruhi pola sirkulasi samudra, permukaan laut, dan iklim global.

CryoSat akan mengorbit dengan menumpangi roket Dnepr, misil nuklir Rusia-Ukraina yang dimodifikasi untuk meluncurkan wahana antariksa. Satelit itu dirancang untuk melakukan pengukuran bentuk dan ketebalan es Arktika dan Antartika secara mendetail.

Misi yang diemban CryoSat-2 ini adalah bagian dari program Penjelajah Bumi ESA. Tujuh wahana antariksa akan melakukan terobosan ilmu pengetahuan untuk mengumpulkan data tentang berbagai isu lingkungan. Bagian pertama rangkaian program itu adalah wahana pemeta gravitasi Goce, yang diluncurkan pada Maret 2009. Wahana kedua, Smos, yang diluncurkan pada November tahun lalu, punya misi menghitung kelembapan tanah dan salinitas samudra.

TJANDRA DEWI | ESA | BBC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

8 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

8 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

13 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

19 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

22 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

26 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

31 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

38 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.