TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyedia layanan di BlackBerry, Research in Motion (RIM), membatah meninggalkan Indonesia. Kabar yang beredar perusahaan ini meninggalkan Indonesia dinilai bohong dan hanya lelucon atau hoax.
"Pesan tersebut hanyalah sebuah berita bohong yang awalnya di-posting di situs web oleh seseorang tanpa nama/identitas, dan sejak itu berita tersebut telah dihapus dari situs web yang dimaksud," RIM menyatakan dalam surat elektronik kepada Tempo.
Sebelumnya beredar kabar di dunia maya tentang RIM yang bermaksud menarik bisnis layanannya di Indonesia. Sikap ini dilakukan lantaran adanya tekanan pemerintah dalam pendirian pusat layanannya.
Selain tekanan pemerintah, disebutkan pula penetapan bunga layanan BlackBerry. RIM, sesuai kabar di berbagi e-mail yang beredar, telah berusaha bernegosiasi, namun lantaran dirasakan terlalu alot, RIM pun memutuskan keluar. Dengan demikian, bisnis yang tertinggal di tanah air adalah penjualan handset BlackBerry saja.
RIM, dalam surat elektroniknya, menyatakan tak ada informasi atau pesan apapun perihal kabar tersebut yang berasal dari siapapun di RIM.
DEDDY SINAGA