Kampanye daring akan dilakukan melalui situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, blog, dan situs www.zteindonesia.com. Adapun kegiatan nondaring dilakukan di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia.
Kegiatan ini ditujukan bagi para pengguna ponsel ZTE, terutama mereka yang menggunakan ZTE sebagai ponsel pertamanya. “Kami ingin lebih mengenal dan menjalin hubungan akrab dengan para pelanggan setia, khususnya mereka yang sejak pertama kali memiliki ponsel, mempergunakan produk kami,” kata William Yao, Direktur Penjualan Terminal Handset ZTE Indonesia.
ZTE sebelumnya dikenal sebagai vendor yang banyak menjual ponsel dengan cara bundling dengan beberapa operator seluler di Indonesia. Perusahaan ini sebetulnya lebih dikenal sebagai produsen infrastruktur telekomunikasi.
ZTE telah memasok ponsel ke lebih dari 270 operator di 140 lebih negara. Akumulasi pengapalan produknya telah mencapai 200 juta unit. Saat ini ZTE bercokol di posisi keenam sebagai vendor terminal bergerak (ponsel termasuk di dalamnya).
Di Indonesia, pada kurun waktu 2008 dan 2009, ZTE telah mengapalkan lebih dari 8 juta unit ponsel. Ini mencakup sekitar 60 tipe, termasuk ponsel 3G, CDMA, GSM, dan meliputi berbagai kelas, mulai dari High sampai Low-end.
Yao yakin, penetrasi seperti itu membuat ZTE ikut memberi perubahan positif dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kampanye itu, kata dia, dimaksudkan untuk mendengarkan kisah-kisah para pengguna sekaligus mengenal mereka secara lebih dekat.
DEDDY SINAGA