TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah perusahaan pengaman Panda Security memaparkan lebih dari 50 persen aksi malware atau peretas komputer terindentifikasi sebagi trojan. "Sebanyak 55 persen serangan komputer adalah Trojan," kata PandaLabs.
Trojan merupakan bentuk perangkat lunak yang mencurigakan yang dapat merusak sebuah sistem atau jaringan. Tujuan Trojan adalah mengambil alih akses korban dengan mencuri login, password, data dan informasi lainnya. Adapun malware atau singkatan dari malicious software memiliki pengertian yang lebih luas. Malware adalah semua jenis perangkat lunak, termasuk virus yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem atau jejaring komputer.
Panda Security menjelaskan, kebanyakan Trojan mengelabui pengguna dengan membuat website palsu. Apabila korban mengakses website salah satu bank yang telah dipalsukan, misalnya, maka peretas akan mencuri login dan kata kunci penggunanya.
Selama kuartal ketiga tahun ini, Panda Security menambahkan, 95 persen dari total surat elektronik yang masuk di kotak surat adalah spam atau email sampah. Kebanyakan email "spam" itu dikirim dari India, Brasil dan Rusia.
Selain serangan terhadap komputer, Panda Security juga mencatat beberapa ponsel yang berjalan dengan sistem operasi Android lebih rentan terhadap peretas. "Aplikasi yang berjalan pada Google Android sering digunakan sebagi umpan untuk menginfeksi komputer dengan self-extracting file," kata PandaLabs.
PC WOrld|Rini K