TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementrian Komunikasi dan Informatika meminta Research In Motiom (RIM) untuk menginvestasikan penyaring konten negatif di server jaringannya di Indonesia.
"Mestinya 100 persen investasi RIM semua," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kementrian, M Budi Setiawan usai konferensi akhir tahun di kantornya, hari ini.
Budi mengatakan semula vendor smartphone BlackBerry itu meminta para operator yang menanggung biaya investasi penyaringan tersebut. Hal ini berawal dari permintaan pemerintah untuk mengantisipasi konten-konten negatif di jaringan Blackberry.
Budi mengatakan RIM sudah siap untuk menerapkan penyaringan konten negatif, namun tinggal finalisasi investasi saja. Dia menambahkan, hingga kini masih melakukan pembicaraan intensif dengan perusahaan asal Kanada itu. "Pembicaraan sudah berlangsung dalam tiga pekan terakhir," katanya. "Insya Allah, sepekan dua pekan sudah selesai."
Pemerintah, kata dia, masih akan terus mengusahakan investasi RIM kendati belum menyiapkan angka minimal yang harus dipenuhi jika RIM menolaknya. Menurut Budi, saat ini kantor perwakilan RIM di Indonesia belum memenuhi harapan pemerintah, salah satunya supaya menggandeng patner lokal untuk beroperasi. Meskipun demikian pemerintah menilai layanan purna jual sudah bagus.
DIAN YULIASTUTI