TEMPO Interaktif, Minneapolis - Ilmuwan Amerika Serikat tengah bereksperimen menumbuhkan jantung manusia. Jika berhasil, hasil eksperimen ini membuka harapan bagi jutaan penderita penyakit jantung.
Seorang ahli pengobatan regeneratif dari Universitas Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat, yang turut serta dalam eksperimen ini, Dr Doris Taylor mengatakan untuk menumbuhkan jantung, tetap diperlukan jantung dari pendonor. Ilmuwan kemudian memisahkan otot jantung pendonor dari jaringan kolagen. Kolagen ini kemudian bertindak sebagai rangka bagi sel jantung baru yang diambil dari jantung pasien.
Sel jantung baru yang disuntikkan pada rangka kolagen diharapkan dapat tumbuh sebagai jantung yang aktif dalam waktu beberapa pekan. "Jantung tersebut berkembang. Kami berharap dalam beberapa pekan ke depan bisa menunjukkan tanda-tanda berdetak," ujar Taylor.
Jika eksperimen ini berhasil, pasien penyakit jantung akan lebih mudah memperoleh cangkok jantung karena sel jantung berasal dari tubuh pasien sendiri.
Selama ini operasi cangkok jantung sangat bergantung pada kecocokan organ yang dicangkok dengan tubuh pasien. Pasien juga harus mengkonsumsi obat-obatan sepanjang hidupnya guna menambah sistem kekebalan. Eksperimen ini juga menjadi pintu masuk bagi kemungkinan penumbuhan organ hati, paru-paru, dan ginjal.
Eksperimen menumbuhkan organ jantung telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2007, sekelompok dokter dari Inggris menumbuhkan katup jantung manusia menggunakan teknik stem sel yang diambil dari tulang sumsum. Setahun kemudian, ilmuwan sukses menumbuhkan jantung hewan untuk pertama kali.
Tim yang dipimpin Dr Taylor sendiri sudah menciptakan jantung yang berdetak untuk tikus dan babi. Namun jantung ini masih terlalu lemah untuk dicangkokkan kepada hewan.
"Perjalanan menumbuhkan jantung untuk dicangkokkan masih panjang. Namun kami telah membuka pintu bagi kemungkinan penumbuhan organ untuk dicangkokkan kepada manusia," ujar Taylor.
DAILY MAIL | ANTON WILLIAM