TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Indonesia (Bakosurtanal) membangun peta ekologi wilayah Indonesia (ekoregion). Proyek kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup ini bertujuan memetakan potensi lingkungan Indonesia sekaligus menjadi dasar pertahanan kedaulatan Indonesia.
Kepala Bakosurtanal Asep Karsidi menyatakan peta ini memberikan informasi wilayah yang memiliki kesamaan pola pergeseran batuan, morfologi, litologi, dan iklim. Informasi tersebut penting diketahui pemerintah pusat dan daerah, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian nasional.
"Dengan mengetahui kondisi lingkungan, kita bisa tarik keuntungan," ujar Asep di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat, 16 September 2011.
Informasi ekoregion juga penting dalam menjaga kedaulatan negara. Sengketa perbatasan dengan negara tetangga bisa diselesaikan dengan menyodorkan peta lingkungan.
Selama ini patok perbatasan bisa ditentukan dengan melihat keberadaan ekosistem unik yang dimiliki suatu negara. Peta ekosistem ini hanya bisa diperoleh melalui peta ekoregion.
"Jika peta ekoregion bisa menunjukkan ekosistem tertentu adalah perpanjangan dari negara asal, garis batas bisa berubah," ujar Asep.
Bakosurtanal merupakan satu-satunya institusi asal Indonesia yang diakui sebagai penentu batas geografis. Badan ini memiliki satu titik ikat yang masuk ke dalam jaringan geospasial internasional. Titik yang terletak di Cibinong ini menjadi sumbu utama bagi 200 titik ikat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Seluruh titik ikat ini telah dilengkapi continuous GPS dan menjadi sumbu penentuan geospasial dasar dan tematik di Indonesia, termasuk untuk wilayah perbatasan.
ANTON WILLIAM