Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alat Ini Memungkinkan Injeksi tanpa Jarum Suntik  

image-gnews
Alat injeksi tanpa jarum kreasi Massachusetts Institute of Technology (MIT)
Alat injeksi tanpa jarum kreasi Massachusetts Institute of Technology (MIT)
Iklan

TEMPO.CO, Massachusetts - Tak lama lagi, injeksi bisa dilakukan tanpa menggunakan jarum suntik. Setidaknya jika alat rekaan Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini lolos uji dan bisa dipasarkan secara luas.

Alat buatan institut teknologi nomor wahid di Amerika Serikat ini kecil saja. Namun alat ini memiliki tekanan supertinggi yang membuat obat yang akan disuntikkan mampu melalui kulit tanpa perlu 'melubangi' kulit. Perangkat ini dapat diprogram untuk memberikan obat dalam berbagai dosis untuk berbagai kedalaman--merupakan 'perbaikan' dari jet-injection system yang sekarang sudah tersedia secara komersial.

Para peneliti mengatakan manfaat lain teknologi ini adalah dapat membantu mengurangi potensi cedera akibat jarum suntik. Asal tahu saja, berdasar estimasi Centers for Disease Control and Prevention, petugas kesehatan di rumah sakit kerap tanpa sengaja menusuk diri mereka sendiri dengan jarum sebanyak 385 ribu kali setiap tahun. Alat ini juga akan mampu menganulir kecemasan pasien yang secara reguler harus menyuntik diri mereka sendiri, semisal suntik insulin bagi penderita diabetes.

"Jika Anda takut jarum dan harus secara berkala menyuntik diri sendiri, kepatuhan dapat menjadi masalah," kata Catherine Hogan, seorang ilmuwan penelitian di Departemen Teknik Mesin MIT dan anggota tim peneliti. "Kami pikir ini jenis teknologi yang dapat menolong beberapa fobia seputar jarum suntik."

Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai alternatif untuk jarum suntik. Sebagai contoh, nicotine patches--semacam plester dengan obat-obatan tertentu--perlahan melepaskan obat melalui kulit. Tetapi plester ini hanya dapat melepaskan molekul obat dengan ukuran tertentu untuk melewati pori-pori kulit, sehingga membatasi jenis obat yang dapat disampaikan. Yang terbaru adalah jet-injector system, yang mampu mengantarkan obat melalui pori-pori dengan memanfaatkan tekanan tinggi alat itu.

Tim MIT yang dipimpin oleh Ian Hunter merekayasa jet-injection system yang memberikan berbagai dosis sampai kedalaman tertentu dengan cara yang terkontrol. Desain ini dibangun pada mekanisme yang disebut Lorentz-force actuator--magnet kecil yang kuat dikelilingi oleh kumparan kawat yang melekat pada piston di dalam ampul obat. Ketika dioperasikan, interaksi dengan medan magnet menghasilkan kekuatan yang mendorong piston ke depan, mendepak obat pada tekanan yang sangat tinggi, hampir mencapai kecepatan suara di udara.

Bentuk gelombang yang dihasilkan umumnya terdiri dari dua tahap yang berbeda: fase awal, tekanan tinggi terjadi saat perangkat menyemprotkan obat pada kecepatan tinggi sehingga mampu menembus kulit dan mencapai kedalaman yang diinginkan, kemudian fase berikutnya adalah tekanan yang lebih rendah sehingga obat yang telah masuk mengalir dengan lambat dan dengan mudah dapat diserap oleh jaringan di sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui pengujian, berbagai jenis kulit mungkin memerlukan berbagai bentuk gelombang yang berbeda untuk memberikan volume obat yang memadai.

"Jika saya 'menembak' kulit bayi untuk memberikan vaksin, saya tidak memerlukan tekanan sebanyak yang diperlukan untuk menembus kulit saya," kata Hogan. "Kami dapat menyesuaikan profil tekanan dan itulah keindahan dari perangkat ini."

Samir Mitragotri, seorang profesor Teknik Kimia di University of California, juga sedang mengembangkan cara baru untuk memberikan obat, termasuk melalui injeksi berkecepatan jet ini. Mitragotri, yang tidak terlibat dengan penelitian, melihat teknologi yang dikembangkan MIT ini sebagai langkah yang menjanjikan di luar desain jet-injection system, yang saat ini beredar di pasar.

TRIP B | PHYS.ORG


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia