Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melacak Penyu Tempayan Lewat Darah  

image-gnews
Penyu Tempayan (Carreta carreta). californiaherps.com
Penyu Tempayan (Carreta carreta). californiaherps.com
Iklan

TEMPO.CO, Orlando - Setiap tahun, ribuan penyu tempayan langka merangkak di pantai di kawasan Archie Carr National Wildlife Refuge, Florida, untuk bertelur sebelum menyeret tubuh kasar mereka kembali ke laut. Tapi, ke mana mereka pergi setelah itu, tidak pernah diketahui secara pasti.

Para ilmuwan selama ini menggunakan perangkat GPS (global positioning system) untuk merekam perjalanan penyu tempayan. Namun, tag geolocator--alat pemancar sinyal keberadaan penyu yang dideteksi GPS--yang ditempelkan pada tempurung penyu harganya mahal dan dapat hilang jika penyu mati.

Kini, hambatan itu tidak perlu lagi dirisaukan. Sebab, sekelompok peneliti dari Sea Turtle Conservancy telah menemukan cara yang lebih murah dan mudah untuk mencari tahu jalur perjalanan penyu tempayan (Carreta carreta), yakni dengan menguji darah mereka.

"Teknik ini seakurat menggunakan tag GPS," kata Daniel R. Evans, seorang peneliti di Sea Turtle Conservancy, seperti dikutip Livescience, Selasa, 25 September 2012. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE edisi 20 September 2012.

Teknik ini meneliti isotop karbon dalam darah penyu yang berasal dari makanan yang dilahap penyu selama perjalanan di lautan. Karbon memiliki isotop yang berbeda, atau varian, yang terkandung di semua makhluk hidup. Campuran yang tepat dari isotop karbon bervariasi di setiap wilayah. Misalnya, campuran isotop karbon di pertengahan Atlantik berbeda dengan di Karibia.

"Dengan memeriksa campuran isotop karbon dalam darah penyu, kami bisa menentukan di wilayah mana mereka bermigrasi," kata Evans.

Hasil penelusuran dengan metode analisis darah menunjukkan beberapa penyu tempayan menyelam ke arah utara, ke daerah lepas pantai Virginia dan Delaware. Sementara yang lain pergi ke Bahama dan Teluk Meksiko. Beberapa penyu tempayan lainnya masih beredar di sekitarnya, di lepas pantai Florida.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, dengan metode lama, para peneliti berpikir mayoritas penyu menyelam menuju arah selatan. "Kami tahu beberapa penyu kembali ke utara. Tapi kami tidak mengira (perairan utara) menjadi lokasi favorit mereka," kata Simona Ceriani, mahasiswa pascasarjana University of Central Florida, yang terlibat dalam penelitian.

Evans mengatakan, melindungi perairan tempat penyu tempayan mencari makan menjadi hal yang tak kalah penting dengan upaya untuk melindungi sarang mereka di pantai. Sebab, banyak penyu tempayan mati karena terjerat dalam jaring ikan atau menghadapi bahaya lain saat mengarungi lautan.

"Penelitian ini membantu para ilmuwan dan manajer konservasi mengidentifikasi area makan utama bagi penyu tempayan," kata Evans. Penelitian juga membantu kedua pihak menyusun kebijakan dan peraturan yang langsung melindungi penyu di daerah-daerah tertentu.

Archie Carr National Wildlife Refuge adalah rumah bagi populasi terbesar kedua penyu tempayan di dunia dan merupakan satu dari empat lokasi sarang penyu yang ada di Amerika Serikat. Sementara populasi penyu lainnya telah meningkat dalam area tersebut. Jumlah penyu tempayan--spesies penyu yang dikenal karena ukuran kepalanya yang besar--justru terus menurun tanpa sebab yang jelas.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Lainnya:
86 Korban Bahuga Jaya Dilarikan ke RSKM Cilegon
DPR Tagih Janji Pemerintah Soal Aset Century
Gerindra Tolak Revisi Undang-Undang KPK
Tertabrak Tanker, Lambung Bahuga Jaya Robek
Jokowi-Basuki Akan Kembangkan Kereta Api

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satwa Langka Landak Jawa Ditemukan di Jalanan Kota Bandung, Pusdi Komunikasi Lingkungan Unpad Serahkan Ke BKSDA

35 hari lalu

Serah terima seekor landak Jawa (Hystrix javanica) dalam kurungan pada BKSDA Jawa Barat di halaman Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 17 September 2024. Satwa endemik yang dilindungi ini ditemukan berkeliaran di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, diduga peliharaan lalu dibuang, lalu dievakuasi oleh petugas dinas kebakaran sebelum diserahkan ke pihak Unpad, yang akhirnya diserahkan ke BKSDA Jawa Barat untuk dievaluasi sebelum dilepas liar ke habitatnya. TEMPO/Prima Mulia
Satwa Langka Landak Jawa Ditemukan di Jalanan Kota Bandung, Pusdi Komunikasi Lingkungan Unpad Serahkan Ke BKSDA

Seekor landak ditemukan di Kota Bandung kemudian diserahkan kepada pusdi studi komunikasi lingkungan Unpad dan diserahkan kepada BKSDA Jawa Barat.


Tak Ditemukan Niat Jahat, Lembaga Advokasi Apresiasi Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena Soal Kasus Landak Jawa

37 hari lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Tak Ditemukan Niat Jahat, Lembaga Advokasi Apresiasi Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena Soal Kasus Landak Jawa

Institute for Criminal Justice Reform (IJCR) mengapresiasi tuntutan bebas jaksa atas I Nyoman Sukena


Bea Cukai Soekarno-Hatta Tangkap Turis Mesir Selundupkan 3 Bayi Siamang

55 hari lalu

Seekor primata jenis Owa Siamang dan 2 ekor Owa Ungko diselamatkan dari upaya penyelundupan satwa oleh seorang turis Mesir yang ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta, Jumat 30 Agustus  2024. FOTO: AYU CIPTA  I TEMPO
Bea Cukai Soekarno-Hatta Tangkap Turis Mesir Selundupkan 3 Bayi Siamang

Sebelum ditangkap Bea Cukai Soekarno-Hatta, turis Mesir yang hanya bisa berbahasa Arab ini akan bertolak ke negaranya dengan pesawat Emirat.


BKSDA dan Perusahaan Tambang Gelar Pertemuan Pasca-video Viral Anoa, Ini yang Disepakati

17 Juli 2024

Anoa terekam memasuki kawasan tambang di wilayah Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. (Antara)
BKSDA dan Perusahaan Tambang Gelar Pertemuan Pasca-video Viral Anoa, Ini yang Disepakati

Sudah tiga kali pertemuan dilakukan antara BKSDA Sulawesi Tenggara dan PT Sulawesi Cahaya Mineral sejak video kemunculan anoa viral di medsos.


Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

15 Mei 2024

Sejumlah aktivis konservasi yang tergabung dalam Seni Pertunjukan Kolaborasi Jalanan di Taman Braga, Bandung, Jawa Barat, 19 Mei 2023.  Mereka melakukan kampanye terkait konservasi satwa terancam punah di hari Endangered Species Day2023. TEMPO/Prima Mulia
Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

37 persen populasi satwa liar diprediksi bakal punah pada 2050.


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.