Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesame Street Ubah Otak Anak?

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Bert (kiri) dan Ernie. AP/Beth A. Keiser
Bert (kiri) dan Ernie. AP/Beth A. Keiser
Iklan

TEMPO.CO, New York - Tim ilmuwan University of Rochester di Amerika Serikat sedang mempelajari pengaruh tayangan Sesame Street terhadap kemampuan intelektual anak, seperti membaca dan matematika.

Mereka memindai otak anak-anak untuk melihat bagaimana jalur saraf berubah dan mempengaruhi kecerdasan. "Pemindaian adalah cara pertama untuk memahami perkembangan otak," kata Jessica Cantlon, seorang ilmuwan kognitif yang memimpin penelitian, Jumat, 4 Januari 2013.

Sesame Street adalah acara pendidikan anak-anak dari Amerika Serikat. Acara yang diisi dengan berbagai Muppet (karakter boneka) ini merupakan perintis standar televisi edukasi modern yang menggabungkan pendidikan dan hiburan. Elmo, Kermit, Ernie, Cookie Monster, dan Big Bird adalah tokoh-tokoh populer tayangan ini.

Cantlon mengatakan, penelitian ini bisa membuka pemahaman baru tentang perkembangan otak. Bahkan membuka peluang penemuan terapi baru untuk menangani masalah ketidakmampuan belajar pada anak.

Untuk mengetahui hal itu, tim ilmuwan membandingkan hasil pindai otak anak-anak dengan orang dewasa yang menonton tayangan yang sama. Ini dilakukan untuk melihat apakah setiap individu memberikan respons saraf yang serupa.

Ia mengatakan, psikolog menggunakan tes perilaku untuk mengetahui penyebab gangguan belajar pada anak. Namun, metode pemindaian menyediakan informasi yang lebih komplit dan langsung tentang apa yang terjadi di dalam otak otak.

Penelitian ini melibatkan 27 anak-anak berusia 4-11 tahun serta 20 orang dewasa. Seluruh responden menonton tayangan Sesama Street selama 20 menit. Tayangan berisi berbagai klip singkat tentang pengenalan angka, huruf, kata, bentuk, dan berhitung.

Setiap responden menunjukkan 609 hasil pemindaian otak yang muncul setiap dua detik. Tim ilmuwan menganalisis hasil pemindaian ini dengan algoritma statistik. Mereka kemudian menciptakan "peta saraf" dari proses berpikir untuk anak-anak dan orang dewasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian dilengkapi dengan tes IQ standar untuk matematika dan kemampuan verbal. Keduanya lantas dibandingkan. Hasilnya, anak-anak dengan "peta saraf" yang lebih mirip orang dewasa mencatatkan skor tes IQ lebih tinggi. "Struktur saraf otak berkembang dengan pola yang sama seiring bertambah dewasa, seperti bagian tubuh lainnya," ujar Cantlon.

Bagian otak yang berkembang untuk menentukan kecerdasan dapat diketahui. Tugas-tugas verbal, misalnya, dikerjakan bagian otak bernama area Broca. Tim ilmuwan menemukan aktivitas saraf yang sangat sibuk di area ini pada anak yang meraih skor tinggi untuk tes kemampuan verbal.

Untuk matematika, anak yang meraih nilai tinggi memiliki pola saraf yang lebih matang di intraparietal sulkus (IPS), suatu wilayah otak yang terlibat dalam pengolahan angka.

Cantlon mengatakan, hasil menggembirakan ini tidak serta merta berarti menganjurkan anak-anak supaya lebih sering menonton tayangan televisi. Tapi tidak dapat dimungkiri bahwa menonton televisi terbukti mempengaruhi kecerdasan seorang anak.

"Ini adalah bukti bahwa anak-anak menangkap dan memproses tayangan pendidikan di televisi," ujar dia. Pola aktivitas saraf pada otak bisa berpengaruh sekaligus menunjukkan kemampuan intelektual anak-anak.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terpopuler lainnya:
SBY Disuguhi Pemandangan Warga Mandi di Kali
Inilah Penyebab Mancini Adu Fisik dengan Balotelli

Pemerintah Akan Klarifikasi Aturan Duduk Ngangkang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia