Keunikan planet ini adalah massa, warna, dan energi yang mirip dengan planet yang sudah dicitrakan langsung. "Mempelajari planet yang ditemukan dengan pencitraan langsung sulit dilakukan karena mereka terletak dekat dengan bintang intinya. Sementara PSO J318.5-22 tidak mengitari bintang apa pun jadi lebih mudah bagi kami untuk mempelajarinya," kata Dr. Niall Deacon dari Max Planck Institute for Astronomy di Jerman.
Planet PSO J318.5-22 ditemukan saat astronom tengah mencari bintang gagal atau katai cokelat. Karena suhu mereka yang dingin, bintang katai cokelat terlihat samar dan warnanya sangat merah. Untuk mencarinya, para ahli menggunakan teleskop PS1 yang punya kamera dengan tingkat sensitivitas tinggi dan mampu mendeteksi sinyal panas samar katai cokelat.
Saat itulah, kamera mendeteksi planet PSO J318.5-22 yang tampak seperti bola aneh, dengan warna lebih merah daripada katai cokelat yang paling merah sekalipun. "Mencari objek yang jarang di angkasa itu seperti mencari jarum dalam jerami, karena itulah kami menggunakan PS1 dan data yang dia miliki," kata Dr Eugene Magnier dari Istitut Astronomi Universitas Hawaii di Manoa.
Kamera PS1 memproduksi data setara dengan 60 ribu foto iPhone setiap malam. Total data yang mereka kumpulkan hingga saat ini mencapai 4.000 terabyte, jauh lebih besar dari gabungan semua data digital film, buku, dan musik yang pernah diproduksi.
SCIENCEDAILY | GABRIEL TITIYOGA