TEMPO.CO, Carolina Utara - Terobosan berhasil dilakukan peneliti Program Studi Anestesiologi Fakultas Kedokteran Duke University Medical Center di Durham, Carolina Utara. Mereka berhasil memetakan berbagai macam kode genetis rasa nyeri dari pasien yang bisa dijadikan alasan kuat untuk diamputasi demi menyelamatkan hidupnya.
Penelitian ini dilakukan terhadap 49 prajurit militer yang harus diamputasi demi bertahan hidup. Sebelumnya penelitian yang dilakukan oleh The International Association for Study of Pain (IASP) mengemukakan bila 80 persen pasien yang diamputasi tungkainya akan mengalami nyeri. Hal ini sering dikeluhkan pasien. Bahkan, beberapa pasien mengeluh bila nyeri yang dirasakan menjadi lebih sakit ketimbang setelah operasi.
"Dengan mengidentifikasi gen rasa sakit, kami mungkin dapat menemukan alasan mengapa nyeri terjadi dan memprediksi apa tindakan yang mungkin dilakukan pada pasien," ujar dokter Andrew D. Shaw, Profesor Anestesi dan Pengobatan Kritis Duke University, yang juga peneliti utama dalam studi ini, Kamis, 17 Oktober 2013.
Para peneliti mengklaim bahwa urutan DNA yang berhasil dipetakan baru dapat memaparkan versi jalur biologis yang menjadi sumber rasa nyeri kronis pasien amputasi. Hasil ini diperoleh dokter Shaw dan tim penelitinya dengan cara mengumpulkan, kemudian mengurutkan atau memetakan DNA, RNA dan plasma darah 49 prajurit militer yang diamputasi.
Penelitian ini juga berhasil memetakan ratusan variasi DNA lain yang belum pernah dipetakan sebelumnya. Studi ini merupakan penelitian pertama tentang gen sakit yang telah diidentifikasi pada manusia dengan mengurutkan DNA Gen. "Karena itu, kami perlu mempelajari urutan semua gen ini dan kemudian membuat obat-obatan baru demi mencegah dan meringankan sakit kronis bagi pasien," kata Shaw.
CHETA NILAWATY | MEDICAL HEALTH NEWS TODAY
Terpopuler
Gatot Diduga Membunuh Holly karena Alasan Ini
Detik-detik Pembunuhan Holly Angela Versi Polisi
Setahun Gubernur: Ini Kisah-kisah Lucu Jokowi
Raih Anti-Corruption Award, Ini Reaksi Ahok