Perubahan paling menarik dari Windows 8.1 adalah kembali hadirnya tombol start yang berada di sudut kiri bawah layar.
Lewat tombol ini, akses ke control panel, network connection, serta pilihan untuk mematikan perangkat dapat langsung dilakukan. Ini sebenarnya bukan barang baru.
Lucky Gani, Windows Business Group Head Microsoft Indonesia, menyatakan kembalinya tombol start dipicu oleh tingginya permintaan konsumen. “Apa yang diminta, kami sediakan,” kata dia di Jakarta, pekan lalu.
Hal baru lainnya adalah fungsi pencarian global search yang didukung mesin pencari Bing. Informasi yang muncul beragam dan lebih lengkap.
Untuk mencari nama musikus, misalnya, secara otomatis Bing akan memanggil sumber dari Wikipedia musikus itu. Ada juga video dan lagu yang terhubung dari Xbox Music.
Windows 8.1 juga menghadirkan integrasi lewat cloud SkyDrive untuk menyimpan dokumen baru. Setiap fail memiliki placeholder untuk akses lebih cepat.
Selanjutnya, auto-update, yang secara otomatis mengunduh dan meng-install pemutakhiran aplikasi yang tersedia dan membuat pemutakhiran manual. Ini mirip fitur pada iOS 7.
Tampilan multitasking juga lebih rapi. Windows 8.1 mampu memecah tampilan program dari perbandingan 50:50 hingga perbandingan tampilan 70:30.
Adaptasi dengan pengguna pun dibuat lebih mudah. Gambar atau slide show pada layar kunci di live tiles bisa diatur sesuai dengan selera masing-masing.
Untuk mengunduh Windows 8.1, pengguna yang sudah memakai Windows 8 cukup memperbaruinya lewat aplikasi Windows Store. Setidaknya harus tersedia ruang simpan data sebesar 4 gigabita.
Sedangkan pengguna yang masih memakai versi lama Windows, harus merogoh kocek sebesar US$ 199, atau sekitar Rp 2,2 juta.
OS X MAVERICKS