Untuk pertama kalinya, Apple tidak menggunakan nama kerabat kucing, yang selama ini menjadi ciri khas Apple, untuk menamai sistem operasi terbarunya.
Sebelumnya dikenal nama Cheetah, Jaguar, Lion, dan Mountain Lion. Kali ini nama yang dipakai adalah nama lokasi berselancar terkenal di utara California, Amerika Serikat, yakni Mavericks.
Salah satu yang ditonjolkan Mavericks adalah efisiensi baterai yang mampu mencapai 72 persen. Fitur App Nap dapat menunjukkan aplikasi mana yang sedang aktif dan yang tidak digunakan atau idle. Dengan begitu, fitur yang sedang idle tidak akan memakan daya.
Selanjutnya adalah Multiple Finder Tabs yang dapat diatur dalam satu jendela. Pengguna tidak perlu lagi menandai fail utama dan mana yang jarang diakses.
Kemudian fitur Airplay digunakan untuk mengatur monitor mana saja yang hendak ditampilkan, apakah Apple TV atau TV standar.
Fitur lain yang diunggulkan adalah iCloud Keychain, yang mampu menyimpan, mengenkripsi, dan memasukkan kata sandi pengguna. Hal ini memperketat sistem keamanan saat pengguna mengakses situs yang sifatnya personal, seperti LinkedIn dan Twitter dari peramban Safari.
Mavericks juga mendorong sistem notifikasi sehingga pengguna tidak perlu meninggalkan aplikasi yang tidak sedang diakses. Notifikasi memudahkan untuk mengetahui adanya surat elektronik baru, mention di Twitter, dan lainnya. Apple ingin agar pengguna Mavericks merasakan efisiensi yang dihadirkan di perangkat bergerak.
Tampilan aplikasi kalender di Mavericks dibuat lebih sederhana. Aplikasi ini dilengkapi Apple Maps sebagai aplikasi terpisah yang terintergrasi dengan aplikasi pencarian Yelp.
Untuk mengunduhnya, cukup masuk ke Apple Store, tanpa dikenai biaya. Ini merupakan langkah baru bagi Apple yang biasanya menyediakan produk secara berbayar.
Update Mavericks dapat dipasang di sistem operasi Snow Leopard atau yang lebih baru.
THE VERGE | SATWIKA MOVEMENTI