Masing-masing bintang yang berumur pendek ini pada dasarnya adalah sebuah reaktor untuk menggabungkan unsur-unsur ringan ke yang berat. Periode yang sama juga diyakini telah menghasilkan lubang hitam yang paling enerjik pada inti sistem galaksi aktif.
"Energi kombinasi dari fenomena kosmik ini dipastikan cukup kuat untuk mengeluarkan sebagian besar logam dari galaksi dan memperkaya campuran gas intergalaksi," kata Ondrej Urban, mahasiswa pasca-sarjana KIPAC yang juga bagian dari tim. Penelitian ini dipimpin oleh ahli astrofisika KIPAC, Norbert Wemer.
Selama melakukan penelitian, tim juga menghitung bahwa massa dari besi yang muncul pada Parseus Cluster setara dengan massa 50 miliar matahari. "Anda lebih tua dari yang Anda pikirkan, atau setidaknya sebagian dari besi dalam darah Anda lebih tua, terbentuk pada galaksi yang jauhnya jutaan tahun cahaya dan miliaran tahun lalu," ujar peneliti dari Japanese Aerospace Exploration Agency (JAXA), Aurora Simionescu, yang juga anggota KIPAC.
SOFTPEDIA | ROSALINA