TEMPO.CO, Porto Alegre – Sekelompok tim peneliti dari Brasil berhasil menyingkap kekayaan semesta yang tak ada habisnya. Tim yang dipimpin oleh Eduardo Eizirik dari Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul, Porto Alegre, Brasil, berhasil mengungkapkan bahwa dua populasi tigrina, salah satu populasi kucing liar di Brasil, tidak saling kawin. Kedua populasi ini berkembang dalam evolusi yang berbeda sehingga melahirkan populasi yang berbeda pula.
“Kami menggunakan beberapa jenis penanda molekuler untuk menyelidiki sejarah evolusi spesies ini," kata Eizirik, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu, 27 November 2013.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sampel DNA kucing pampas (Leopardus colocolo) di bagian utara negara itu, kucing Geoffroy (L. geoffroyi) dari bagian selatan, dan dua populasi tigrina (L. tigrinus) yang terpisah di utara timur dan selatan.
Kemudian, dengan membandingkan kromosom dan mitokondria DNA yang berbeda, para ilmuwan dapat melacak pola perkawinan atau hibridisasi antara spesies kucing dan populasinya.
Secara mengejutkan, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini mengungkap bahwa ada populasi yang berbeda di antara populasi tigrina.
“Sebelumnya kami benar-benar tidak menyangka akan menemukan perbedaan spesies di antara populasi tigrina,” ujar Eizirik.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Berita Lainnya:
Dokter Surabaya Ciptakan Mobil Bertenaga Angin
Intel Dorong IT Sektor Pendidikan dan UKM
Robonaut Rusia Ini ke Luar Angkasa pada 2014
WhatsApp Terpopuler, BBM Masih Jadi Favorit
HP Luncurkan Notebook Tahan Banting untuk Bisnis