TEMPO.CO, San Francisco - Facebook menghabiskan US$ 16 miliar (Rp 188 triliun) untuk mengakuisisi WhatsApp dengan rincian US$ 4 miliar secara tunai dan US$ 12 miliar dalam bentuk saham Facebook. Angka itu belum ditambah dengan saham US$ 3 miliar selama empat tahun ke depan untuk kinerja yang bagus. Ini merupakan akuisisi terbesar Facebook--16 kali lebih besar dari yang dibayarnya untuk Instagram.
WhatsApp adalah salah satu di antara banyak layanan pesan, tapi paling populer dengan 450 juta pengguna aktif. Pesaingnya dari Cina, WeChat, mengklaim 270 juta pengguna aktif, dan Line dari Jepang baru saja melewati 300 juta akun terdaftar.
Meskipun WhatsApp memiliki daya tarik lebih daripada aplikasi alternatifnya, popularitas aplikasi ini bervariasi menurut wilayah. WhatsApp besar di India, misalnya, di mana aplikasi ini bahkan tersedia pada ponsel fitur, seperti jajaran Nokia Asha.
Dalam sebuah percakapan membahas merger itu dengan para investor, bos Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan akuisisi itu dilakukan karena WhatsApp berada pada jalurnya untuk memiliki lebih dari satu miliar pengguna. "Ini adalah layanan pasar massal langka yang sangat berharga," ujarnya sebagaimana dikutip Mashable, Rabu, 19 Februari 2014. Zuckerberg menyatakan bahwa akuisisi itu mendukung misi Facebook untuk membuat dunia lebih terbuka dan terhubung.
Secara lebih spesifik, Zuckerberg mengatakan pembelian WhatsApp membantu proyek Internet.org Facebook yang memiliki misi menyediakan akses Internet untuk dua pertiga bagian dunia yang belum terkoneksi. Karena sebagian besar dari pertumbuhan itu diharapkan di pasar berkembang tempat WhatsApp populer, WhatsApp tiba-tiba diangkat ke komponen kunci dari strategi itu.
Zuckerberg juga menegaskan bahwa Facebook tidak mengakuisisi WhatsApp untuk menggantikan Facebook Messenger. Dia mengatakan kedua layanan memiliki kasus penggunaan yang berbeda--dengan Messenger bertindak lebih seperti e-mail dan WhatsApp lebih real-time, dan akan tetap independen.
Selain itu, Facebook melakukan akuisisi itu karena WhatsApp mencapai apa yang tidak dapat dicapai Facebook sendirian: popularitas yang signifikan dan penggunaan aktif di beberapa bagian dunia di mana pasar ponsel siap untuk meledak dalam beberapa tahun mendatang.
Setiap orang yang memiliki kepentingan dalam industri mobile, yang menargetkan pasar tersebut, sangat ingin mendapat bagian saat pelanggan di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan beralih ke smartphone. Setelah hari ini, dijamin hampir semua ponsel akan menjalankan aplikasi yang dimiliki oleh Facebook. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | MASHABLE
Berita lain
Toko Samsung Terbesar di Asia Tenggara Ada di Bali
SanDisk Tak Khawatir Bersaing dengan Cloud
Mouse Logitech Ini Bisa Terhubung dengan Dua Perangkat
Angkatan Laut AS Akan Operasikan Senjata Laser
Apakah Letusan Gunung Api Menular?