TEMPO.CO, Jakarta - Pada acara Mobile World Congress 2014 di Barcelona beberapa waktu lalu, Samsung memperkenalkan ponsel pintar andalannya, Galaxy S5. Ponsel ini dilengkapi dengan pemindai sidik jari sebagai pembuka kunci ponsel. Namun, menurut laporan dari pemberitaan dari Korea Selatan, kabarnya proses ketersediaan pemindai sidik jari ini tidak berjalan baik.
Laporan itu mengabarkan Samsung mendapat hasil yang rendah dalam uji coba pemindai sidik jari pada Galaxy S5. Selain itu, perangkat keamanan ponsel itu juga dikabarkan kurang pasokan. Otomatis kendala tersebut akan berpengaruh pada peluncuran globalnya pada April mendatang.
Selain masalah pemindai, Samsung juga dilaporkan mengalami masalah teknis lainnya. Saat ini, pihak Samsung sedang melakukan komunikasi dengan Crucialtec, produsen trackpad optik dan scanner sidik jari terbesar, untuk dapat membantu mencari jalan keluar dan ketersediaan pasokan.
Jika laporan itu benar, banyak orang yang memprediksi akan ada penundaan peluncuran atau kurang pasokan saat ponsel saingan iPhone 5S ini meluncur. Namun hingga saat ini, Samsung dilaporkan masih berusaha agar masalah itu tidak terjadi.
Selain membuka kunci ponsel, pemindai sidik jari ini kabarnya bisa digunakan untuk sistem pembayaran PayPal sebagai identitas pengguna. Hingga saat ini, Samsung belum memberikan konfirmasi.
RINDU P. HESTYA | DIGITAL TRENDS
Berita Lain:
Alasan Dua Petinggi Microsoft Hengkang
Kampus Ini Operasikan Simulator Gempa Raksasa
Elevate A66s, Ponsel Premium Pertama Evercoss
Apple Masih Ungguli Samsung di Pasar Tablet
Ponsel Murah Masih Jadi Andalan Evercoss