TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diakuisi Microsoft, Nokia semakin memantapkan langkahnya untuk berbisnis di tiga area utama. Yakni bisnis jaringan, layanan peta digital HERE, dan teknologi.
"Kami memiliki uang tunai 7 miliar euro (sekitar Rp 115 triliun) yang cukup membuat kami untuk mengembangkan bisnis, termasuk di Indonesia," kata Head of Asia South Nokia Siemens Networks Dharmesh Malhotra di Hotel Crowne, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2014.
Bisnis perangkat bergerak Nokia diakuisisi oleh Microsoft pada 25 April lalu. Nilai pembelian mencapai Rp 82 triliun.
Mewakili CEO Nokia Rajeev Suri, Malhotra menyatakan, melalui bisnis jaringan, Nokia akan berinvestasi pada produk dan layanan inovatif yang dibutuhkan operator telekomunikasi untuk mengelola trafik data nirkabel, yang naik lebih dari dua kali lipat setiap tahun.
"Saat ini bisnis Networks kami melayani lebih dari 90 dari 100 operator di dunia," kata Malhotra. Setiap tahun Networks melaksanakan percobaan dan proyek live pre-commercial dengan lebih dari 50 pelanggan pada 2013.