TEMPO.CO, Kairo - Mengacu pada penanggalan baru mumi Firaun, kemisteriusan dunia Mesir kuno kembali terkuak. Temuan terbaru ini meluruskan asumsi lama tentang penguasa tanah Timur Tengah yang hidup dari 1492 sampai 1153 sebelum Masehi ini.
Penelitian sebelumnya mengungkap penyakit yang diidap Firaun. Yakni, gangguan fungsi organ tubuh yang disebut ankylosing spondylitis. Penyakit ini muncul pada tulang belakangnya sejak usia dini.
“Kami memulai dari pertanyaan apakah penyakit ini merupakan penyakit kuno atau bukan,” ujar Sahar Salee, peneliti dari Fakultas Kedokteran Kasr Al Ainy University, Mesir. Seperti dikutip dari Livescience, Jumat, 24 Oktober 2014, dia mengatakan penelitian sebelumnya menyatakan gejala ini ditemukan pada mumi lainnya, termasuk Ramses yang Agung.
Pemeriksaan tulang belakang dilakukan terhadap mumi Raja Muda Tutankhamun dari abad ke-18, mumi Firaun Ramses II dari abad ke-19, dan beberapa mumi raja lain. Menurut Saleem, mumi-mumi tersebut terawat dengan baik, sehingga cukup mudah diteliti.
Hanya, memang penelitian tersebut baru menggunakan sinar-X untuk menganalisis tulang belakang mumi raja, antara lain, Amenhotep II, Ramses II, dan Merneptah, putra ke-13 Ramses II. Dalam pemindaian, ketiganya didiagnosis mengidap ankylosing spondylitis.
Gangguan ini mempengaruhi sebagian besar anak muda. Penyakit ini lantas menyebabkan peradangan dan mengeringkan tulang belakang. Sendi sacroiliac, yang menghubungkan tulang panggul dan tulang belakang, ikut rusak karena gangguan ini.
Selama ankylosing spondylitis berlangsung, punggung penderita semakin lama akan semakin membungkuk dan sangat sakit. Pertumbuhan tulang pun akan terganggu. “Tulang rusuk bisa sangat kaku dan membuat sulit bernapas,” ujar Saleem.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler
Diduga Sedang Masturbasi, Panda Ini Terekam Kamera
Ruckus Wireless Luncurkan Access Point Terkecil
BenQ Luncurkan Proyektor Tiga Dimensi Rumahan
Teknologi 4G untuk Transportasi Berbasis Rel
Survei: Perempuan Dominasi Tonton Video Streaming