TEMPO.CO, Surabaya - Universitas Airlangga Surabaya menggandeng PT Kimia Farma untuk merenovasi ruangan dan menambah kemampuan produksi massal stem cell atau seltunas atau sel punca. Unair dan Kimia Farma menandatangani nota kesepahaman, Senin 26 Januari 2015. (Baca: Universitas Airlangga Mampu Produksi Vaksin MERS)
"Kalau untuk stem cell, ruangannya harus memenuhi standar good laboratory practice (GLP) dan good manufactory practice (GMP)," kata Ketua Lembaga Penelitian Penyakit Tropis (Institute of Tropical Disease) Unair, Profesor Nasronudin melalui keterangan tertulis. (Baca: Ujicoba Stem Cell Sembuhkan Pasien Buta)
Renovasi tahap pertama telah dilakukan dengan bantuan anggaran dari internal Unair. Sedangkan capaian GLP dan GMP itu akan dibantu oleh Kimia Farma. "Anggaran yang dibutuhkan sekitar empat miliar, sedangkan alat-alat untuk memproduksi itu sekitar tujuh miliar. Jadi, kira-kira kami butuh sebelas miliar," kata Nasron.
Direktur PT Kimia Farma, Rusdi Rosman, menyatakan akan memanfaatkan hasil penelitian stem cell Unair dan juga RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dia menilai terjadi aliansi strategis lewat kerjasama yang dijalin itu. "Independensi Indonesia, khususnya stem cell, dari produk luar negeri, kita selesaikan di dalam negeri," katanya.
Kerja sama antara Unair-Kimia Farma, kata Rusdi, diinisiasi sejak 2013. Usai renovasi, BUMN itu akan membangun fasilitas produksi. Keduanya menargetkan keluaran berbagai macam produk berbasis sel punca. (Baca: Bermanfaat, Terapi Stem Cell Masih Diperdebatkan)
"Berbagai manfaat stem cell yang bisa diperuntukkan bagi kalangan orang sehat adalah kosmetik, penghitam rambut yang beruban, serta menumbuhkan rambut di kepala yang botak," kata Nasron. "Bagi kalangan orang yang tidak sehat, produk berbasis stem cell bisa digunakan untuk pengobatan kanker, kencing manis, rematik, hingga luka trauma akibat bencana."
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Kegiatan Christopher dan Ali Sebelum Tabrakan
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK