Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Hewan dengan Perilaku Reproduksi Unik

image-gnews
Koala Australia melirik sebuah kamera sambil memakan daun di pohonnya di Kebun Binatang Sydney, Australia (3/4). Hal ini dipicu oleh gerakan koala yang penasaran saat melihat sebuah kamera di pohonnya yang dipromosikan oleh kebun binatang sebagai koala
Koala Australia melirik sebuah kamera sambil memakan daun di pohonnya di Kebun Binatang Sydney, Australia (3/4). Hal ini dipicu oleh gerakan koala yang penasaran saat melihat sebuah kamera di pohonnya yang dipromosikan oleh kebun binatang sebagai koala "Selfie". REUTERS/David Gray
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Valentine menginspirasi orang untuk membeli cokelat dan membuat makan malam yang romantis bagi seseorang yang mereka kasihi. Tapi lain halnya dengan hewan. Seringkali hewan jantan melakukan gerakan luwes untuk menarik perhatian betina. Berikut beberapa cara hewan menarik perhatian calon pasangan mereka:

1. Koala
Koala jantan berteriak memanggil betina pada tengah malam saat musim perkawinan tiba. Teriakan tersebut akan ditangkap oleh betina melalui struktur laring mereka. Bill Ellis, peneliti koala dari University of Queensland, mengatakan koala betina akan mendatangi si jantan yang berteriak dengan suara lantang.

Saat kawin koala laki-laki akan naik ke punggung si betina. Kemudian jantan akan menggigit sang betina di tengkuk yang berujung pada proses reproduksi. “Tapi saat si jantan memaksa, koala betina bisa menggigit dan mencakar laki-laki,” kata Ellis, seperti dikutip dari Livescience.

2. Landak
Bagaimana landak kawin saat duri mereka meruncing? Pertanyaan ini selalu menarik. Tapi ternyata landak memiliki cara sendiri untuk kawin. Landak dibagi menjadi dua kelompok besar: old world yang hidup di tanah dan new world yang hidup di pohon, yang biasanya hidup soliter. Kedua kelompok ini memiliki strategi kawin yang berbeda.
Jenis old world biasanya monogami. Pakar landak dari Queens College di New York, Uldis Roze, mengatakan landak jenis ini kawin setiap tahun dan berkembang biak sangat cepat. Sedangkan hingga saat ini data reproduksi tentang landak new world masih sangat kurang.

Satu yang diketahui ialah landak betina jenis new world hanya subur selama 8 sampai 12 jam setiap tahunnya. “Musim kawin terjadi pada September, ketika betina mengeluarkan lendir dari organ vitalnya yang berbau tajam sehingga menarik jantan,” ujar Roze.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Landak jantan yang tertarik aroma ini akan menghampiri si betina. Apabila ada jantan lain, maka kedua jantan tersebut akan terlibat perkelahian sampai mati. Jantan yang menang akan naik ke pohon, tempat jantan betina, lalu naik ke punggung betina.

3. Pinguin
Musim reproduksi hewan kutub ini terjadi selama musim panas berlangsung di Antartika. Yakni, sepanjang Oktober sampai Februari. Jantan harus membangun sarangnya sendiri untuk merayu si betina. Saat membangun sarang tersebut, beberapa pinguin betina menghampiri si jantan dan membantu mendirikan sarang. Beberapa betina akan bergantian memeriksa sarang baru tersebut. Setelah perempuan memilih pasangannya mereka akan ‘bersolek’. Perempuan kemudian berbaring di tanah, lalu si jantan akan menaikinnya untuk bercinta.

4. Gurita
Hewan bertentakel ini menggunakan isyarat kimia untuk mencari pasangannya. Tapi saat bertemu, gurita jantan langsung ekstra waspada karena meski bukan hewan pemilih, gurita betina akan memakan pasangannya setelah mereka berhubungan. Saat reproduksi, gurita jantan akan menyisipkan hectocotylus, penis gurita, ke rongga mantel betina. Organ yang juga biasa disebut sebagai tangan ketiga gurita ini akan lepas dengan sendirinya saat sudah masuk ke dalam organ vital gurita betina. Tangan ketiga ini menyimpan sekantung sperma yang bernama spermatophores.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Bikin Pelatihan Penulisan Ilmiah Bidang Epidemologi

45 hari lalu

Peserta program lokakarya penulisan ilmiah Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan. Foto : CDC Indonesia
Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Bikin Pelatihan Penulisan Ilmiah Bidang Epidemologi

Lokakarya ini untuk dosen universitas dan petugas kesehatan supaya bisa meningkatkan penyebaran data epidemologi untuk masyarakat global.


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

4 April 2024

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.