TEMPO.CO, Maryland - Teleskop luar angkasa Hubble pada Jumat, 24 April 2015, berulang tahun ke-25 akan berakhir tugasnya tiga tahun lagi. National Aeronautics and Space Administration (NASA) sudah mempersiapkan pengantinya, James Webb Space Telescope (JWST), yang akan diluncurkan pada 2018 nanti.
Hubble dirancang untuk dilayani oleh pesawat ruang angkasa. Namun, armada pesawat ulang-alik itu pensiun pada 2011 dan belum mendapat gantinya sejak misi 2009. Pada titik tertentu, berdasarkan hukum entropi yang mendominasi kosmos, Hubble akan mulai memburuk. Misalnya, akan kehilangan kemampuan navigasi.
"Ini semacam memprediksi kapan saat berikutnya mobil Anda akan rusak," kata Jim Jeletic, Wakil Manajer Proyek untuk Hubble di NASA Goddard.
Setelah masa berlakunya habis, Hubbe, teleskop seberat dua ekor gajah itu akan dikembalikan NASA ke bumi. Sepanjang beroperasi, lima kali astronaut di pesawat ruang angkasa berkunjung untuk menukar baterai lama dan menginstal instrumen baru, termasuk pada 2009, memasang kamera terbaik teleskop yang pernah dimiliki.
"Ini teknologi tahun 1970-an dan masih beroperasi setelah 25 tahun, instrumen ilmiah yang paling kuat di dunia," kata astronom Patrick McCarthy, yang bekerja pada Giant Magellan Telescope di Cile.
Hubble tidak memulai misinya dengan keberhasilan besar. Setelah diluncurkan pada 24 April 1990 dengan pesawat ulang-alik Discovery dari Kennedy Space Center, Florida, para saintis segera menyadari bahwa mereka memiliki masalah besar. Lensa utama teleskop itu cacat. Tepi luar permukaan lensa terlalu datar dengan kedalaman 2,2 mikron atau seperlima puluh ketebalan rambut manusia.
Hasilnya, gambar-gambar yang diharapkan mempesona dunia justru kabur. Karena cacat itu, Hubble sempat menjadi bulan-bulanan talk show komedi tengah malam di televisi Amerika. Pada Desember 1993 astronaut Endeavour memperbaiki teleskop. Lelucon larut malam pun berhenti setelah gambar dari Hubble lebih jelas.
CNN | GRAPHIC NEWS | WASHINGTON POST | AHMAD NURHASIM