TEMPO.CO, Jakarta - Yahoo mengaku sedang melakukan tes untuk mengizinkan Google menempatkan kemampuan pencarian online-nya pada sejumlah properti online milik Yahoo.
Perusahaan perintis Internet dari Lembah Silikon ini tengah mempelajari apakah mencampurkan kemampuan mesin-mesin pencari memang berguna bagi Yahoo dan penggunanya.
"Karena kami berusaha menciptakan pengalaman terbaik yang mutlak bagi para pengguna Yahoo dari waktu ke waktu. Kami melakukan tes kecil dengan sejumlah mitra, termasuk para penyedia pencarian," kata juru bicara Yahoo seraya menyebutkan Google termasuk di dalam itu.
Microsoft dan Yahoo memperbarui kemitraan pencariannya pada April lalu agar menjadi lebih fleksibel dan mengakhiri peran tenaga penjual eksklusif Yahoo dengan pengiklan. Kemitraan pencarian antara Microsoft dan Yahoo efektif pada 2010 dan diperkirakan sampai sepuluh tahun terakhir, tapi Yahoo telah memilih jalur tengah jika pendapatan tidak tercapai.
Kepala Eksekutif Yahoo Marissa Mayer sudah berulang kali mengungkapkan ketidakpuasannya.
Menurut proyeksi eMarketer, Microsoft dan Yahoo secara bersamaan menguasai 6,5 persen dari total US$ 81,59 miliar pangsa pasar secara global pada 2015. Google, pemimpin mesin pencari, diperkirakan menguasai 54,5 persen pangsa pasar global.
“Aliansi besar Yahoo dan Google dalam bidang pencarian akan menarik perhatian para regulator antidumping di dalam dan luar negeri, mengingat kuatnya posisi Google di arena ini,” tulis AFP.
ANTARA