TEMPO.CO, Jakarta - Kecenderungan orang Indonesia untuk melakukan pekerjaan di luar kantor tergolong tinggi. “Dari survei internal yang dilakukan Microsoft di 12 negara, Indonesia menempati posisi kedua,” ujar Lucky Gani, Business Group Head Microsoft Indonesia, dalam acara TechDays 2015 di Balai Kartini, Jakarta, pada Kamis, 8 Oktober 2015. Negara yang menempati urutan pertama dalam daftar itu adalah India.
Lucky mengatakan survei tersebut dilakukan terhadap karyawan perusahaan besar, menengah, dan kecil di 12 negara. Ia menduga faktor tingginya kecenderungan karyawan di Indonesia untuk bekerja di luar kantor terutama karena masalah kemacetan lalu lintas.
Selain faktor kondisi lalu lintas, menurut Lucky, ada tiga faktor lain yang mendorong kecenderungan tersebut, yaitu perangkat, faktor orang, dan faktor layanan. Faktor perangkat didorong dengan berkembangnya penggunaan perangkat mobile, seperti ponsel dan tablet, yang dapat melakukan tugas-tugas yang dulu hanya dapat dilakukan PC. “Lima tahun lalu e-mail hanya dapat dibuka di kantor, sekarang dapat dilakukan di perangkat mobile,” Lucky mencontohkan.
Adapun faktor orang terkait dengan kondisi persaingan yang semakin ketat. Sedangkan faktor layanan didorong keinginan untuk memberikan jasa secepat mungkin. "Orang ingin memberikan respons secepat mungkin kepada pelanggannya," ujar Lucky.
Di sisi lain, bekerja di luar kantor menuntut empat kondisi, yaitu produktif, efisiensi, keamanan, dan daya saing. “Microsoft mendukung kecenderungan bekerja di luar kantor yang terus meningkat dan telah menawarkan solusi untuk memenuhi empat tuntutan tersebut,” tutur Lucky.
Di antara solusi Microsoft untuk bekerja di luar kantor adalah Office 2016, yang memungkinkan mengetik bersama di tempat terpisah, layanan e-mail dan messaging hingga 50 GB per user, layanan Voice & Video, layanan cloud 1 TB, Reporting & Analytics, dan Office 365.
Lucky juga mengatakan Microsoft telah meluncurkan Yammer, jejaring sosial untuk bisnis yang memperhatikan faktor keamanan. Sejak Juni 2014 hingga September 2015, layanan ini telah mengalami peningkatan pesat, dari 300 menjadi 46 ribu pengguna.
ERWIN Z.