Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang dan Indonesia Riset Alat Deteksi Dini Tsunami Baru

image-gnews
Seorang anak dusun munte baru-baru melintasi sisa-sisa bangunan yang hancur akibat stunami Mentawai, Sumatera Barat. TEMPO/Aditia Noviansyah
Seorang anak dusun munte baru-baru melintasi sisa-sisa bangunan yang hancur akibat stunami Mentawai, Sumatera Barat. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dan perekayasa Indonesia berkolaborasi dengan Jepang mengkaji teknologi peringatan dini gempa dan tsunami super cepat menggunakan jaringan kabel komunikasi bawah laut Indonesia Dense Oceanfloor Network System for Earthquake and Tsunamis (INA--Donet).

"Awalnya kita akan lakukan riset bersama dulu, untuk bisa memutuskan di mana alat ini harus di pasang. Pemasangannya pun baru untuk uji coba saja," kata Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Wimpie Agoeng Noegroho Aspar di Jakarta, Rabu.

Beberapa lokasi yang menurut dia berpotensi menjadi tempat uji coba teknologi yang dapat melengkapi atau menggantikan teknologi tsunami buoy, yakni bagian selatan Selat Sunda, bagian barat Sumatera Barat, dan bagian selatan perairan Bali yang menurut banyak peneliti merupakan celah seismik di Indonesia.

"Kita butuh alat peringatan dini itu, dengan menggunakan kabel komunikasi bawah laut tentu sistem peringatan dini untuk gempa dan tsunami akan jauh lebih baik," ujar dia.

Menurut dia, kolaborasi itu memungkinkan pembagian data dan pengetahuan tentang teknologi INA-Donet dengan dukungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Koordinator Maritim dan Sumberdaya.

Bersama dengan BPPT, lembaga dan instansi lain yang terkait dengan mitigasi kebencanaan seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga dilibatkan dalam kolaborasi itu.

BPPT, Wimpie menjelaskan, sebenarnya sudah dua dasawarsa bekerja sama dengan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTECH) dan menghasilkan beragam kajian di bidang sains dan teknologi serta peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan, kolaborasi kali ini dilakukan khusus untuk uji coba sistem peringatan dini dengan teknologi kabel komunikasi bawah laut yang lebih aman dari aksi pencurian dan kerusakan akibat vandalisme.

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Medi Herlianto mengatakan teknologi itu bisa mempercepat respons masyarakat untuk evakuasi saat terjadi gempa dan tsunami namun menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tetap penting.

"Ini alat lebih canggih, sehingga masyarakat bisa lebih cepat lindungi diri dalam proses evakuasi," ujar dia.

Medi mengatakan Indonesia sudah memiliki Rencana Induk Pengurangan Risiko Bencana Tsunami, dan penerapan teknologi seperti INA-Donet untuk pengurangan risiko bencana tsunami bisa masuk dalam rencana tersebut.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

2 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.


Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

2 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.


Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

4 jam lalu

Foto udara bangunan Masjid Al Alam yang berada di tengah Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa 28 Maret 2023. Masjid dengan luas 12.692 meter persegi itu terdiri dari bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka yang menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata religi selama bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Jojon
Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

20 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.


Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

22 jam lalu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan hasil kajian dan survei lapangan terkait Gempa Sumedang yang terjadi sejak 31 Desember 2023. (Potongan Layar)
Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.


Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Desain Jembatan oleh Tim Logawa Vittoria dari Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) yang memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 gelaran Nanyang Technological University Singapore. Foto: Humas Universitas Jember
Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).


Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) alat pengukur penguapan air di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.


Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Peta pusat gempa M6,0--diperbarui dari info awal M6,1--yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, dan sebagian Papua pada Senin dinihari, 6 Mei 2024. BMKG
Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi


Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.


Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.