TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa gen tertentu dapat mengubah buah tomat menjadi kantong nutrisi super. Sebuah penelitian yang dipublikasikan 26 Oktober 2015 dalam jurnal “Nature Communication” menunjukkan ada kemungkinan meningkatkan manfaat nutrisi pada sebuah makanan dengan cara rekayasa genetik.
Penelitian yang dilakukan di John Innes Centre di Norwich, Inggris, itu baru saja menghasilkan varietas baru tomat yang memegang jumlah kandungan resveratrol pada tomat setara dengan 50 botol anggur merah. Kandungan resveratrol ini juga setara dengan 2,5 kilogram tahu. Demikian termuat dalam majalah Royal Society of Chemistry’s seperti dikutip Cnet.com, Rabu, 4 November 2015.
Baca Juga:
Untuk menciptakan tomat super, pemimpin studi Cathie Martin Chemistry World dan rekan-rekannya memperkenalkan gen dari sebuah tanaman dalam keluarga jenis mustard yang disebut Arabidopsis thaliana. ke dalam gen tomat. Gen perkenalan itu membuat tumbuhan tomat memproduksi lebih banyak senyawa antioksidan yang disebut flavonol dan phenylpropanoids. Gen lainnya juga dapat ditambahkan untuk mendapatkan tanaman yang menghasilkan senyawa khusus yang dapat membantu panen, seperti resveratrol dan genistein.
Resveratrol merupakan senyawa yang ditemukan dalam buah anggur, kacang tanah, dan beberapa jenis buah buni. Resveratrol ini diketahui memiliki manfaat mengurangi peradangan, melawan kanker dan mengurangi kejadian penyakit jantung koroner. Sedangkan, Genistein adalah sebuah zat mirip estrogen yang ditemukan pada tanaman, terutama kedelai yang dapat membantu melawan osteoporosis dan kanker, juga bisa memberikan manfaat kardiovaskular.
Terlepas dari khasiat senyawa tertentu, penelitian ini menunjukkan potensi tomat sangat besar sebagai kendaraan pengirim nutrisi. ”Tomat adalah sistem produksi yang indah,” kata pemimpin studi Cathie Martin Chemistry World. Ia menyampaikan, jika rekayasa metabolisme ditargetkan pada proses akhir pengembangan buah, buah bisa berperan sebagai kantong nutrisi alami tanpa mempengaruhi hasil panen.”
Selain berpotensi menciptakan sumber nutrisi yang lebih murah dalam skala industri, penelitian ini juga dapat memimpin produksi nutrisi tambahan dalam buah yang dikonsumsi manusia. Rekayasa tomat ini diharapkan dapat menjadi juru bicara yang baik bagi organisme yang dimodifikasi secara genetik.
CNET | MAYA NAWANGWULAN