TEMPO.CO, Jakarta - Istri pendiri perusahaan Microsoft Bill Gates, Melinda Gates, kemungkinan menunda kedatangannya ke Indonesia. Melinda, yang merupakan pendiri Bill and Melinda Gates Institute for Population and Reproductive Health, seharusnya diagendakan mengunjungi Bali, Indonesia, pekan ini.
Melinda akan menghadiri Internasional Conference on Family Planning keempat pada 9-12 November 2015 di Nusa Dua, Bali. Lembaganya, yang bergerak pada bidang bantuan perencanaan keluarga, menjadi salah satu sponsor utama kegiatan yang akan melibatkan 89 negara itu.
“Dalam beberapa minggu ke depan, penyelenggara konferensi akan bertemu untuk memutuskan langkah selanjutnya. Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabarannya. Kami juga berjanji akan segera memberitahukan secepatnya tanggal pelaksanaan,” kata Jose Rimon, Direktur Bill and Melinda Gates Institute for Population, seperti dilansir melalui Vibeghana.com, Senin, 9 November 2015.
Penundaan acara ini diketahui melalui pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Jose “Oying” Rimon II, Direktur Bill and Melinda Gates Institute for Population and Reproductive Health sekaligus Ketua Komite Pengarah ICFP Internasional 2015; dan Surya Chandra Surapaty, Ketua Populasi Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana di Indonesia (BKKBN).
Kegiatan konferensi ditunda terkait dengan adanya erupsi anak Gunung Rinjani Baru Jari yang terjadi di Pulau Lombok. Keputusan penundaan acara dilakukan setelah aktivitas gunung berapi tersebut mengakibatkan gangguan penerbangan dan penutupan sejumlah bandara di sekitar Lombok dan Bali selama tiga hari.
Penutupan bandara akibat abu vulkanis di jalur penerbangan menyebabkan beberapa penerbangan menuju Bali bahkan dibatalkan. Penutupan dan pembatalan penerbangan mengakibatkan kekacauan waktu kedatangan ribuan peserta dan delegasi.
Pada keterangan persnya, disampaikan bahwa penundaan kegiatan ini memang mengecewakan banyak pihak personal maupun institusi yang telah bekerja keras merencanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan konferensi. Penyelenggara juga turut menyampaikan terima kasih atas kontribusi waktu dan usaha yang telah diberikan kepada acara tersebut.
Acara ini seharusnya akan digelar dengan tema “Global Commitments, Local Action”. Konferensi mengenai perencanaan keluarga ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali untuk memberikan kesempatan komunitas perencana keluarga mendapat akses layanan kesehatan seksual dan reproduksi.
VIBEGHANA | MAYA NAWANGWULAN