Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pita Perekat Ajaib Ini Gantikan Paku untuk Bangun Rumah  

image-gnews
Dua orang pria membawa lumpur yang akan digunakan untuk membangun rumah dari botol plastik bekas di Asosiasi Pengembangan proyek Energi Terbarukan di Sabon Yelwa, Nigeria, 20 Januari 2016. REUTERS/Akintunde Akinleye
Dua orang pria membawa lumpur yang akan digunakan untuk membangun rumah dari botol plastik bekas di Asosiasi Pengembangan proyek Energi Terbarukan di Sabon Yelwa, Nigeria, 20 Januari 2016. REUTERS/Akintunde Akinleye
Iklan

TEMPO.COJakarta - Membangun rumah kini menjadi lebih mudah. Dengan teknologi prefabrikasi, komponen rumah, mulai dinding, langit-langit, lantai, hingga atap, bisa dibuat di pabrik. Pekerja bangunan tinggal merakitnya menjadi sebuah rumah yang utuh. Bahkan saat ini ada pita perekat khusus yang menggantikan peran paku.

Rumah prefabrikasi--sebutan rumah ini--sudah banyak dipakai di negara-negara maju. Rumah model ini dapat dibangun dalam hitungan hari. Bandingkan dengan membangun rumah lewat cara biasa yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Untuk merakit rumah prefabrikasi, hal pertama yang dilakukan oleh pekerja bangunan adalah menyiapkan struktur rangka dari kayu. Rangka, yang menjadi tempat menempelnya komponen-komponen rumah, adalah satu-satunya bagian yang dirakit menggunakan paku supaya kuat dan aman. Adapun bagian rumah lainnya--semuanya berbahan kayu--ditempelkan ke rangka dengan pita perekat ajaib.

Pita perekat yang sangat lengket ini dibuat oleh tim peneliti gabungan dari Fraunhofer Institute for Wood Research, Wilhelm-Klauditz-Institut, bersama Institute of Joining and Welding di Technische Universität Braunschweig di Jerman.

"Kami mengembangkan perekat adhesif yang mampu menggabungkan komponen rumah dengan kuat," kata Dr Andreas Zillessen, peneliti di Wilhelm-Klauditz-Institut, seperti dikutip Fraunhofer.

Penggunaan pita perekat adhesif membuat perencana dan pekerja bangunan lebih fleksibel dalam mendesain komponen rumah. Hanya saja, mereka harus mau sedikit repot. Sebelum ditempelkan dengan perekat adhesif, komponen rumah harus terlebih dulu dipanaskan hingga beberapa jam. Cara ini bertujuan membuka pori-pori kayu.

Proses selanjutnya adalah menyiapkan pita perekat adhesif. Rahasia utamanya berada di sini. Tidak seperti pita perekat biasa atau selotip, perekat adhesif memiliki "sistem pemanas" sendiri, yang berupa strip logam berlapis lem khusus di kedua sisinya. Jika ingin merekatkan dua potongan kayu, pekerja bangunan cukup menempelkan pita perekat pada salah satu kayu, merekatkannya dengan kayu lain, lalu mengaliri pita perekat dengan arus listrik melalui strip logam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika strip logam memanas, lem khusus di dua sisinya akan meleleh. Lem yang meleleh itu akan masuk dan meresap ke pori-pori kayu yang tadi dipanaskan. Begitu mendingin, lem khusus itu akan mengikat kayu secara kuat.

"Saat ini perekatan dan penggabungan komponen rumah butuh sekitar satu menit. Namun, dalam jangka panjang, kami ingin mempercepat proses ini," ujar Zillessen.

Tantangan bagi tim peneliti tidak hanya soal menemukan perekat ideal dan strip logam yang paling cocok. Mereka juga harus mampu mengoptimalkan interaksi dari komponen rumah berbahan kayu dengan logam. "Pita perekat harus kuat dan tahan lama karena dirancang untuk menempelkan berbagai bahan bangunan," kata Zillessen.

Tim peneliti kini sedang menguji beberapa macam pita perekat dan strip logam. Mereka telah menemukan bahan perekat yang paling lengket. Adapun soal strip logam, mereka masih terus menyempurnakannya.

Menurut Zillessen, kuningan sejauh ini terbukti menjadi bahan yang ampuh. Namun mereka masih menguji coba stainless steel dan aluminium sebagai alternatif. "Kami sudah mampu menunjukkan bahwa teknologi perekat ini bekerja dengan baik," ucapnya. Tim ilmuwan berencana menguji pita perekat dalam aplikasi praktis dengan perusahaan Jerman, Schworer.

FRAUNHOFER | SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

3 jam lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

12 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

2 hari lalu

Pemain Borussia Dortmund Marco Reus mencetak gol ke gawang PSV Eindhoven dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Signal Iduna Park, Dortmund, 14 Maret 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer


Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Suasana pembangunan jalan di istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.


Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

6 hari lalu

Eva Braun makan malam dengan Hitler. Sampel DNA dari rambut memperlihatkan wanita pasangan Hitler ini memiliki darah Yahudi dari garis ibu. dailymail.co.uk
Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.


Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

6 hari lalu

Adolf Hitler dan Eva Braun. Mereka menikah pada 29 April 1945, dan bunuh diri bersama 40 jam kemudian. Eva Braun menelan kapsul sianida, sementara Hitler menembak kepalanya. dailymail.co.uk
Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

12 hari lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

13 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

13 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.