TEMPO.CO, Antartika - Sebanyak 150.000 penguin Adelie yang tinggal di Antartika dilaporkan tewas setelah gunung es seukuran kota Roma terdampar di dekat koloni mereka, memaksa hewan menempuh perjalanan 60 km ke laut mencari makanan.
Penguin berasal dari Tanjung Denison di Teluk Commonwealth yang dulunya tinggal dekat tempat terbuka. Namun, pada 2010 sebentuk gunung es kolosal berukuran 2.900 km terperangkap di teluk, mengurung koloni penguin di daratan. Gunung es tampaknya telah mengambang dekat pantai selama 20 tahun sebelum menabrak gletser dan terjebak di Teluk.
Akibatnya penguin kini harus mencari ikan dengan berlenggak-lenggok sejauh 60 km ke pantai. Selama bertahun-tahun, perjalanan yang sulit itu dianggap telah menimbulkan dampak buruk bagi jumlah koloni.
Menurut riset yang dilakukan Pusat Penelitian Perubahan Iklim di Universitas New South Wales Australia, Sejak 2011 jumlah koloni 160.000 penguin telah menyusut menjadi hanya 10.000. Para ilmuwan memprediksi koloni akan hilang dalam 20 tahun kecuali gunung es raksasa, dijuluki B09B, itu mencair.
"Kedatangan gunung es B09B di Teluk Commonwealth, Antartika Timur, dan selanjutnya ekspansi cepat es telah secara dramatis meningkatkan jarak tempuh penguin Adelie di Tanjung Denison untuk mencari makanan," kata para peneliti dalam sebuah artikel di Antartika Science, dikutip dari laman Guardian, 13 Februari 2016.
"Penghuni Tanjung Denison itu bisa punah dalam waktu 20 tahun kecuali B09B berpindah atau pecah," ujar mereka.
THE GUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA