Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Takut Melahirkan Usia 40 Tahun, Ini Hebatnya  

image-gnews
Ilustrasi ibu/perempuan dan anak-anak. REUTERS/Neil Hall
Ilustrasi ibu/perempuan dan anak-anak. REUTERS/Neil Hall
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenelitian menunjukkan ibu yang lebih tua memiliki anak yang lebih sehat, lebih tinggi, dan memperoleh pendidikan lebih baik ketimbang ibu yang lebih muda. Alasannya, di negara-negara industri, kesempatan pendidikannya meningkat setiap tahun, begitu juga dengan kesehatannya. Dengan kata lain, lebih baik jika melahirkan belakangan. 

Penelitian ini dilakukan oleh Mikko Myrskylä, direktur Max Planck Institute for Demographic Research (MPIDR), dan rekannya Kieron Barclay di London School of Economics. “Meski ada risiko yang terkait dengan kesehatan ibu saat melahirkan, tapi anak juga mendapat manfaat dari ibu yang melahirkan pada usia lebih tua,” kata Barclay. 

Penelitian sebelumnya kebanyakan menunjukkan wanita yang lebih tua, punya risiko kesehatan yang lebih tinggi untuk diri sendiri dan anaknya. Melahirkan pada usia tua, meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, hipertensi, dan diabetes pada anak-anaknya.

Saat ini kesehatan dan kondisi sosial masyarakat telah meningkat setiap tahunnya. Penelitian sebelumnya mengabaikan pentingnya perubahan lingkungan ini. Dari perspektif orang tua, menunda kelahiran berarti memiliki anak pada kondisi lingkungan yang lebih baik. 

Salah satu perspektif yang diambil oleh studi Myrskylä dan Barclay adalah perbedaan sepuluh tahun usia ibu, disertai dengan perbedaan lingkungan dengan rentang waktu serupa. Jadi, risiko kesehatan ibu dan anaknya saat melahirkan diimbangi atau sebanding dengan perubahan positif pada lingkungannya. 

Misalnya, wanita kelahiran tahun 1950 yang memiliki anak pada usia 20 akan melahirkan pada tahun 1970. Jika wanita itu memiliki anak pada 40, dia akan melahirkan pada tahun 1990. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dia akan membuat perbedaan besar dalam 20 tahun,” kata Myrskylä. Ia mengatakan seorang anak yang lahir pada tahun 1990, misalnya, memiliki probabilitas lebih tinggi untuk pergi ke sebuah perguruan tinggi atau universitas dari seseorang yang lahir 20 tahun sebelumnya.

Peneliti menggunakan data lebih dari 1,5 juta orang Swedia dan wanita yang lahir antara tahun 1960 dan 1991 untuk menguji hubungan antara usia ibu pada saat kelahiran, dan tinggi, kebugaran fisik, nilai di sekolah, dan tingkat pendidikan anak-anak.

Hasil penelitian menunjukkan ibu yang melahirkan pada usia yang lebih tua, bahkan setua 40 atau lebih tua, memiliki anak-anak yang lebih tinggi, memiliki nilai yang lebih baik di sekolah tinggi, dan lebih mungkin untuk pergi ke universitas. "Manfaat yang diperoleh oleh anak yang lahir belakangan lebih besar daripada faktor risiko kesehatan individu,” kata Myrskylä.

Ia mengatakan masih perlu mengembangkan perspektif yang berbeda pada ibu lanjut usia. Tapi ia mengatakan orang tua yang hamil biasanya menyadari risiko yang terkait dengan kehamilan, tapi kurang menyadari efek positifnya.

SCIENCE DAILY | TRI ARTINING PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

23 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.